Gandeng Proton, Jokowi Lupakan Esemka

Loading

logo-proton

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat angkat bicara mengenai produsen mobil nasional Malaysia, Proton, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Adiperkasa Citra Lestari (Adiperkasa) untuk membantu Indonesia belajar membangun, mengembangkan, dan memproduksi mobil nasional (mobnas).

Anggota Komisi I DPR, Elnino M. Husein mengatakan penandatanganan MoU itu tidak tepat waktu. “Saat ini kita sedang tersinggung oleh iklan produk Malaysia yang berjudul Pecat Pembantu Indonesia! Iklan yang rasis, merendahkan dan melukai perasaan rakyat Indonesia,” kata Elnino dalam pesan singkat, Sabtu (7/1/2015).

“Kalau saya presiden, saya tidak hadiri acara MoU itu jika dilaksanakan sekarang karena saya mesti mewakili rasa tersinggung rakyat,” tambahnya.

Menurut Politisi Gerindra itu, seharusnya ada studi kelayakan bisnis yang komprehensif. Kata dia, Presiden Jokowi perlu menjelaskan bagaimana bisa dilakukan kerjasama dengan Proton Malaysia yang penjualannya terus merosot karena kalah bersaing dengan merek asing seperti Jepang dan Korea Selatan.

“Bahkan di Malaysia sendiri omsetnya anjlok dari 50 persen menjadi hanya 21 persen. Mengapa kerjasama bukan dengan perusahaan mobil Jepang atau Jerman misalnya?,” ujarnya.

Dia menegaskan, jika kerjasama tersebut adalah bagian dari pengembangan mobil nasional Indonesia, mengapa bukan Esemka yang dikembangkan dengan serius sebagai bagian dari program besar Low Cost Green Car.

“Yang bikin Pak Jokowi sangat ngetop sewaktu jadi walikota Solo itu adalah mobil Esemka. Waktu itu Jokowi mewakili rasa rindu rakyat yang ingin punya mobil 100 persen Indonesia. Ketika jadi presiden yang punya kewenangan sangat besar, Jokowi seperti lupa kacang akan kulitnya, lupa dengan Esemka,” pungkasnya. (nisa)

CATEGORIES
TAGS