Ginandjar Sesalkan Prabowo yang tak Menghormati Lembaga Negara di NKRI

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Politisi senior Partai Golkar (PG) Ginandjar Kartasasmita meminta kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno agar menghormati institusi-institusi demokrasi dan lembaga negara yang ada. Berbagai institusi yang ada adalah hasil kesepakatan seluruh anak bangsa ini.

“Institusi-institusi demokrasi harus kita hormati, termasuk dalam pemilihan umum. Kalau kita tidak percaya pada institusi-institusi kenegaraan kita sendiri, mana lagi yang bisa kita percaya,” kata Ginandjar di Jakarta, Sabtu (18/5/2019).

Ia menjelaskan ‎setiap pemilu tentu ada saja perasaan dicurangi, apalagi kalau sudah berada dalam posisi kalah. Namun penyelesaian berbagai kecurangan sudah ada mekanisme yang disiapkan oleh negara ini. Tidak bisa melanggar hukum, apalagi tidak mematuhi terhadap lembaga-lembaga negara yang sah.

“Ketidakpuasan ada salurannya. Keputusan akhir dilakukan dalam rapat terbuka KPU dihadiri oleh pengamat dan media asing. Ada lembaga pengawas yaitu Bawaslu dan Panwas. Dan akhirnya ada Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga peradilan politik tertinggi di tanah air yang ditetapkan oleh konstitusi. Anggota-anggotanya pun dipilih oleh DPR,” jelas mantan Menko Ekonomi dan Keuangan di masa Presiden Soeharto ini.

Dia menyayangkan kubu Prabowo-Sandi menyatakan tidak menerima hasil pemilu. ‎Namun Ginandjar belum tahu apakah Pileg dan Pilpres ditolak dua-duanya atau bagaimana. Pasalnya Pemilu 2019 digelar serentak antara Pileg dan Pilpres.

“Ya, sangat disayangkan. Dalam penyelenggaraan pemilu selalu ada kekurangan, apalagi kali ini Pilpres dan Pileg dijadikan disatukan. Tentu banyak masalah dalam penyelenggaraannya. Bahkan telah demikian banyak petugas yang meninggal dalam melaksanakan tugas,” ujar Ginandjar.

“Namun dengan berbagai kekurangannya, penyelenggaraan Pilpres dan Pileg 2019 secara keseluruhan berjalan baik dan berhasil menyalurkan aspirasi politik rakyat. Pemilu ke depan masih dapat disempurnakan, terutama dengan lebih banyak asupan teknologinya,” tuturnya.

Terlepas dari berbagai kekurangan yang ada, dia merasa bangga karena bangsa ini dapat melakukan dua karya besar sekaligus yaitu Pilpres dan Pileg. Dia mendapat ucapan selamat dari berbagai kalangan dan sahabatnya, terutama dari luar negeri.

“‎Saya dengar dari kawan-kawan saya para akademisi, diplomat dan pewarta asing bahwa pemilu yang begitu kompleks dan besar jumlah pemilihnya telah berhasil dilaksanakan dengan aman dan lancar, tanpa konflik dan kerusuhan. Bahkan ada lembaga penelitian asing yang mengatakan ‘menakjubkan’. Saya kutip pendapat dari luar, untuk menghindari kesan subjektivitas,” tutup Ginandjar.(red)

CATEGORIES
TAGS