Harga Bawang dan Bumbu Dapur di Kebumen Melangit
Laporan: Redaksi
Ilustrasi
KEBUMEN, (TubasMedia.Com) – Ketersediaan bawang putih di Kebumen terbatas, sehingga harganya di sejumlah pasar tradisional semakin melangit. Sekitar 90 persen bawang putih berasal dari Cina, yang berakibat pedagang sulit mendapatkan barang. Kalaupun ada, hanya bisa didapat dari pedagang besar di Jakarta, Surabaya, Semarang, Solo, Magelang, dengan harga cukup tinggi.
Hal itu dikatakan H. Azam Fatoni, SH, MSi, Kepala Perindagsar Kabupaten Kebumen, belum lama ini. Naiknya harga barang selain disebabkan di tingkat pedagang terbatas, harga beli/kulakan juga sudah cukup tinggi. Apalagi, saat ini daerah-daerah pemasok bawang merah seperti Brebes, Bantul, Pati, Magelang belum musim panen serta faktor cuaca.
Apabila minggu lalu harga bawang putih Rp 35.000/ kg, kini mencapai Rp 50.000/ kg atau naik 40%. Bahkan, beberapa pedagang ada yang mematok harga hingga Rp 55.000/ kg, begitu pula harga bawang merah naik hingga 81% dari Rp 22.000/ kg menjadi Rp 40.000/ kg.
Selain bawang, hampir semua kebutuhan pokok lainnya rata-rata ikut naik, harga cabe juga mengalami kenaikan. Harga cabe rawit Rp 3.000 dari Rp 30.000/ kg menjadi Rp 33.000/ kg. sedangkan harga cabe merah kriting dan cabe merah besar masih Rp 20.000/ kg. Selain bumbu dapur, kebutuhan pokok lainnya yang mengalami kenaikan harga, antara lain harga kacang hijau dari Rp 11.000/ kg menjadi Rp 12.000/ kg, serta ayam kampung yang naik Rp 3.000 dari Rp 42.000/ kg menjadi Rp 45.000/ kg. Sementara minyak goreng Barco naik tipis dari Rp 9.500/ kg menjadi Rp 9.800/ kg serta minyak sawit dari Rp 9.000/ kg menjadi Rp 9.500/ kg.
Tingginya harga bawang serta bumbu dapur lainnya menjadikan ibu rumah tangga lebih memilih untuk membeli makanan matang daripada masak sendiri. Warga Gemeksekti, Sumah (45 thn) merasa lebih irit dan bisa berhemat dengan masakan matang. “Sudah bumbunya mahal, masih capek di dapur, lebih baik beli yang sudah matang,” katanya. (ahmad)