Harga Bawang Merah di Jakarta Tembus Rp 45.000/Kg

Loading

images

JAKARTA, (tubasmedia.com)  – Semakin mahalnya harga bawang merah, tidak hanya dikeluhkan konsumen. Kalangan pedagang pun ikut mengeluh, apalagi saat ini harganya di pasar ibu kota, mencapai Rp 45 ribu/kg.

Dari pantauan di  Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan, harga bawang merah sudah menembus Rp 45 ribu sampai 50 ribu/kg, padahal harga normalnya hanya Rp 25 ribu/kg.

“Yah beginilah, kalau harga terus naik, yang membeli jadi sedikit. Itu artinya pendapatan dan keuntungan kami jadi berkurang,” keluh Sri Hartati (42), pedagang bawang di Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan, Sabtu (07/05/2016).

Sri yang berasal dari Wonosobo, Jawa Tengah ini bercerita, biasanya dalam sehari terjuang 50 kg bawang merah. Namun, semenjak harga bawang merah melonjak, omsetnya merosot tajam di kisaran 15 sampai 25 kg/hari. “Paling banyak paling 15 sampai 20 kilogran per hari. Itupun kalau pasar pas ramai,” ujarnya.

Padahal, kata Sri, modal yang disisihkan untuk memboyong bawang merah dari Brebes, Jawa Tengah, lumayan besar. “Setiap hari modal saya sekitar Rp 3 juta rupiah untuk beli bawang. Saya enggak mau sisa yang tidak terjual banyak. Karena takut busuk, kita kan yang rugi,” lanjut Sri.

Sri bilang, kenaikan harga bawang merah ini, lazim terjadi menjelang datangnya Bulan Puasa Ramadan dan Lebaran. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan adanya pedagang besar yang bermain dengan mengatur persediaan barang di pasaran.

“Ini seperti tahun-tahun yang lalu, bulan puasa dan lebaran, kalau pasokan sebetulnya banyak, tapi mungkin ada permainan di tingkat pedagang besar, sehingga harga bawang masih mahal,” tuturnya.

Rata-rata pedagang di Pasar Pondok Labu ini mendapatkan suplai bawang dari para agen yang setiap hari datang. Di mana, harga dari agen sudah mengalami kenaikan.

“Kalau sekarang saja harga kebutuhan sudah naik, bagaimana nanti saat bulan puasa. Masa pemerintah tidak ada solusi. Jangan hanya bilang ini hukum pasar. Harusnya ada upaya pencegahan,” cetusnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan bakal menggelar operasi pasar guna menurunkan harga bawang merah ke angka normal.

“Kami dapat informasi, ada 23 ribu ton bawang merah yang siap diserap. Makanya, kami rencanakan untuk intervensi pasar. Kalau memang ada kita akan beli untuk intervensi pasar. Tentu saja, harganya disesuaikan dengan harga pasar,” kata Djarot.

Dia menambahkan, stok bawang merah sebanyak 23 ribu ton itu, tersebar di 10 titik sentra bawang. “Kalau enggak salah ini masih informasi. Bawangnya ada di 10 titik. Kami terus melakukan pencarian, termasuk mendalami 10 titik itu,” lanjutnya.

“Saya tidak terlalu ingat tempatnya. Akan tetapi, yang saya ingat, ke-10 itu pusatnya bawang merah di seluruh Indonesia,” katanya. (red)

 

CATEGORIES
TAGS