Harga Daging Ayam Bergerak Naik

Loading

20140909-195054_89

MEDAN, (tubasmedia.com) – Akibat minimnya pasokan dan naiknya harga dari distributor, harga daging ayam di sejumlah pasar di Kota Medan kembali bergerak naik dalam beberapa hari terakhir ini.

Di sejumlah pasar, saat ini daging ayam dijual pada kisaran harga antara Rp 26.000 hingga Rp27.000 per kg, naik dari sebelumnya dari Rp 20.000 hingga Rp 23.000 per kg. “Sejak awal pekan harga daging ayam sudah naik,” kata seorang pedagang di Pasar Sukaramai, Rahmad, baru-baru ini.

Diungkapkannya, sejak akhir tahun lalu harga ayam di pasaran selalu berfluktuasi dan cenderung mengalami kenaikan. Hal tersebut menyebabkan penjualan pedagang menjadi menurun akibat daya beli masyarakat rendah.

Parahnya, pedagang tak bisa berbuat banyak karena harga ayam dari pihak distributor juga bertahan mahal. Belum lagi dengan pasokan ayam yang terus menurun. Rata-rata, pasokan ayam untuk pedagang mengalami penurunan hingga 40% dibanding pertengahan tahun lalu.

Ketua Asosiasi Peternak Rakyat Indonesia (Asparin), Tengku Zulkarnain mengatakan, kondisi harga ayam saat ini masih tidak lebih baik. Hal tersebut terjadi karena ayam masih dikuasai oleh para peternak besar yang dominan merupakan pemodal asing (PMA).

“Saat ini peternak besar menguasai sistem pemeliharaan ayam, sehingga peternak-peternak kecil justeru merugi,” katanya.

Masalah itu semakin diperparah setelah ada kebijakan pemusnahan enam juta bibit ayam oleh peternak yang disetujui pemerintah pada akhir 2015 lalu. Akibatnya, pasokan ayam lebih banyak dikuasai peternak besar dan harga sangat gampang dimainkan. “Hal ini juga yang menyebabkan stok ayam di Sumut anjlok antara 30 hingga 40 persen,” jelasnya.

Zulkarnain menerangkan, saat ini harga ayam di tingkat peternak sudah di atas Rp 20.000 per kg. Sebenarnya dengan harga itu peternak sudah bisa meraup untung, namun saat ini banyak kendala yang dihadapi peternak yang salah satunya adalah tidak memiliki pakan lagi.

“Asparin menuntut satu hal yaitu harus ada yang menjamin kualitas pakan, bibit dan obat serta harga jual yang tidak dimonopoli. Saat ini banyak peternak besar yang menguasai pasokan bisa memainkan harga rendah sehingga kami terpaksa menjual di bawah harga modal,” katanya.

Selama ini kata dia, pemodal asing tersebut terkesan mencuri pasar dengan menjual harga di bawah modal. Mereka sama-sama sepakat mencari untung dari harga pakan. Pakan dijamin oleh mereka namun peternak tidak boleh untung. (red)

CATEGORIES
TAGS