Harga Gas untuk Industri Sedang Dihitung

Loading

index.jpg2

JAKARTA, (tubasmedia.com)   – Plt Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat internal, membahas harga gas yang dikeluhkan konsumen industri lantaran terlalu mahal.

Dalam rapat ini, terlihat Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartato.

Atas masih mahalnya harga gas industri, Kementerian ESDM masih mengkaji formula yang tepat, agar harga gas yang sampai ke industri bisa kompetitif. Berbagai simulasi dilakukan dengan mengurangi penerimaan negara. Ya, tujuannya jelaslah demi mendorong daya saing industri dalam negeri.

“Sekarang lagi buat simulasi kalau gas itu kita bikin 4 dolar AS, 5 dolar AS, 6 dolar AS, berapa pemerintah dirugikan atau pengurangan penerimaan negara. Tapi berapa dampaknya ini terhadap nilai tambah industri,” tutur Luhut di Jakarta, Rabu (31/8/2016).

Luhut menegaskan, pemangkasan penerimaan negara dari gas untuk membantu konsumen industri wajib diperhatikan secermat mungkin. Jika pemerintah bisa menurunan harga gas, diharapkan ada nilai tambah yang dihasilkan industri.

Nilai tambah ini di antaranya ekspansi bisnis, pajak, sampai terciptanya lapangan kerja baru. Pihaknya mengakui saat ini belum ada keputusan apapun terkait rencana penurunan harga gas bumi untuk industri.

“Kita belum tahu sedang dihitung simulasinya. karena industri itu kan lapangna kerja, pajak, multiplier effectnya yang lain. Jadi kalau pemerintah rugi katakan 100 juta dolar AS, penerimaan kurang tapi kalau dampaknya bisa berlipat ya kita pilih yang ini,” kata Luhut. (red)

CATEGORIES
TAGS