Harga Sembako Naik, Kemendag tidak Lakukan Operasi Pasar

Loading

images

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kendati harga kebutuhan pokok (sembako) mengalami kenaikan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) tidak akan menggelar operasi pasar (OP) untuk menurunkan harga beras maupun pasar murah untuk cabai.

Namun, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Srie Agustina mengatakan, pemerintah terus memantau pergerakan harga beras di pasar-pasar traditional. Jika kenaikannya telah melebihi batas normal, maka pemerintah akan menugaskan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan OP. Indikator melakukan OP jika kecenderungan kenaikan harga rata-rata sampai dengan 10 persen untuk beras medium.

“Tapi kita sudah melihat kalau di beberapa daerah harga-harga sudah mulai naik, dan kita lihat juga bagaimana suplai ke pasar. Tentu respon kita segera menugaskan Bulog untuk bisa melepas OP. Bulog di akhir 2015 sudah OP, di Desember 100 ribu ton. Kalau tahun ini kita belum menugaskan lagi. Kita lihat nanti,” kata Srie di kantornya, Jakarta, Rabu kemarin.

Dijelaskan, saat ini harga cabai mulai mengalami penuruan dan pada awal bulan depan akan kembali normal seiring dengan musim panen pada akhir Januari ini. Dengan demikian pihaknya dinilai tidak perlu menggelar pasar murah untuk menurunkan harga tersebut.

“Sebetulnya kalau harga-harga tidak terlalu meningkat, kecuali mungkin cabai dan bawang merah saja. Tapi harapannya akhir Januari dan awal Februari harga-harga sudah turun. Karena ada panen di beberapa daerah sudah mulai berlangsung,” lanjutnya.

Menurut Srie, walaupun harga cabai sempat menyentuh hingga lebih dari Rp50 ribu per kilogram (kg), namun pasokan ke pasar-pasar industri khususnya di Jakarta mulai meningkat sehingga diharapkan akan menekan harga cabai secara perlahan. Untuk kenaikan harga beras sendiri, masih dalam batas wajar karena masih di bawah ‎2 persen.

“Sekarang rata-rata (kenaikan harga) 1 persen, belum 2 persen. Jadi kalau di bawah 2 persen kita anggap masih stabil,” katanya. (sabar)

CATEGORIES
TAGS