Impor Pangan Ancam Kedaulatan Negara ?

Loading

mentan-ketergantungan-impor-pangan-ancam-kedaulatan-negara

PULAU BURU , (tubasmedia.com) – Indonesia harus memperkuat ketahanan pangan dari produksi dalam negeri sendiri. Ketergantungan pangan impor dapat mengancam kedaulatan negara. “Kalau ketahanan pangan lemah, kedaulatan negara terancam dan kriminalitas meningkat,” kata Mentan Amran di Pulau Buru, Maluku, Minggu (26/4/2015).

Menurut Amran pemerintahan Jokowi-JK berkomitmen membangun pertanian.Indonesia tidak mau begitu saja membuka keran impor pangan meski ada gejolak harga. Ketika harga beras naik pada Januari-Februari lalu, pemerintah tetap tidak mengimpor beras. Impor beras akan menjatuhkan harga sehingga merugikan petani. “Sampai hari ini, tidak ada impor beras, harga beras sekarang sudah stabil,” katanya

Begitu juga ketika harga cabe dan bawang merah melonjak pun pemerintah tetap tidak membuka pintu impor. Alasannya, harga yang tinggi menguntungkan para petani kecil yang menanam cabe dan bawang merah.

“Bawang merah rencana awal impor 30 ribu ton, sampai hari ini belum impor. Kalau harga cabe dan bawang rendah, tidak ada (masyarakat) yang mengeluhkan, padahal petani rugi,” ujarnya.

Kementerian Pertanian mengajukan tambahan dana sebesar Rp16,9 triliun dalam APBN-P 2014 untuk menggenjot produksi pangan. Dalam APBN 2015, Kementerian Pertanian sudah mendapat anggaran Rp15,8 triliun, sehingga total anggaran Kementan APBN-P 2015 adalah Rp32,7 triliun.

Untuk tahun 2015 ini, Kementan menargetkan produksi padi sebesar 73,4 juta ton gabah kering giling (GKG), jagung sebanyak 20,33 juta ton, kedelai 1,27 juta ton, gula 2,97 juta ton, dan daging sapi 550 ribu ton. Semuanya ditarget naik dibanding 2014. (rel/siswoyo)

CATEGORIES
TAGS