Indonesia Kembangkan Hilirisasi Industri Ikan Emas

Loading

101114-eksbis1

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Indonesia ditargetkan menjadi eksportir ikan emas terbesar setelah Spanyol dan Jepang. Untuk mencapai target tersebut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengembangkan strategi hilirisasi industri ikan emas.

Sebab, kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, KKP Slamet Soebjakto dalam keterangan tertulis, Minggu (9/11) di pasar ASEAN Indonesia harus bersaing ketat dengan Malaysia dan Singapura.

Secara global Indonesia, tambah Slamet, memang ada di peringkat ketiga dunia sebagai pengekspor ikan hias setelah Spanyol dan Jepang. Nilai ekspor saat ini mencapai Rp 1,7 triliun per tahun, tapi masih didominasi ikan hias air tawar. Sedangkan potensi ikan hias air laut belum dikembangkan secara optimal.

Volume produksi ikan hias selama 2010-2013 mengalami peningkatan dengan rata-rata 18,9 persen per tahun atau 650 juta ikan hias pada 2010 dan 1,137 miliar ikan hias pada 2013.

Dalam upaya tersebut, KKP akan mengembangkan strategi menciptakan hilirisasi industri ikan hias. Ditjen Perikanan Budidaya (DJPB) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) melakukan penyediaan induk dan benih unggul di BBPBAT Sukabumi (koi, maskoki, arwana, cupang, manfish, sumatra, balasark dan coridoras), BBPBL Lampung (kuda laut dan clown fish), BBAT Jambi (arwana, botia, belida, benih jelawat dan benih kapiat), BBAP Situbondo (benih kerapu tikus), BBL Ambon (angel piyama, banggai cardinal, blue devil, mandarin fish dan clown fish), BBAT Mandiangin (koi, komet, arwana dan belida) dan BBAT Tatelu, Sulawesi Utara (siklid, komet, maskoki, dan koi). (sis)

CATEGORIES
TAGS