Indonesia Segera Produksi Mobil Listrik

Loading

Laporan: Redaksi

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kemenperin, Budi Dharmadi

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kemenperin, Budi Dharmadi

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat didampingi Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kemenperin, Budi Dharmadi melakukan pertemuan dengan Presiden Direktur PT Great Asia Link (GRAIN) Ravi Desai bersama Komisaris PT.GRAIN J.E. Sendjaja di Kementerian Perindustrian, Jakarta.

Usai pertemuan, Dirjen IUBTT mengatakan, Kemenperin terus mendorong pengembangan industri mobil listrik nasional seperti yang dilakukan PT. GRAIN sebagai salah satu perusahaan nasional yang merintis pembuatan mobil listrik secara komersial.

Ravi mengatakan, ketertarikannya memproduksi mobil listrik karena di Indonesia dan negara lain belum banyak dikembangkan. “Selain itu, hal ini sebagai upaya kami membantu program pemerintah untuk mengurangi anggaran subsidi BBM,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, pertemuan dengan Menperin dimaksudkan untuk meminta dukungan Kemenperin agar dapat melakukan uji kelayakan dan kemudahan dalam memperoleh perizinan sehingga bisa segera diproduksi secara massal.

PT.GRAIN telah melakukan investasi hingga Rp.100 miliar untuk merealisasikan mobil listrik nasional. Tahapan investasi akan terus bertambah seiring perkembangan pasar.

“Kami berkomitmen untuk mengembangkan mobil listrik. Mobil ini bisa menjadi alternatif, karena biaya operasionalnya 75 persen lebih hemat dibanding mobil biasa,” ujar Ravi.

Pada Mei 2013, PT. GRAIN direncanakan akan meluncurkan 100 unit mobil listrik dengan merek Elvi yang merupakan akronim dari Electric Vehicle. Empat merek Elvi yang sudah siap dipasarkan, diantaranya yaitu Elvi Ravi untuk jenis APV, Elvi Hevi untuk jenis Pick Up, Elvi Hivi dan Elvi Suvi untuk jenis City Car.

“Untuk jenis APV, harga di pasaran nantinya sekitar Rp 130 juta, pick up Rp 75-80 juta dan city car Rp 170 juta,” kata Ravi. Pada tahap awal, kapasitas produksi akan mencapai 20 ribu unit per tahun dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 450 orang.

“Kami sudah mulai bekerjasama dengan beberapa SMK di Jawa Timur untuk merekrut tenaga teknisi”, lanjutnya.

Ravi mengatakan, saat ini mobil listrik buatan PT.GRAIN menggunakan kandungan produk lokal sebesar 40 persen dan beberapa komponen memang masih diimpor dari negara lain, seperti Korea dan Jepang.

Perusahaan menargetkan kandungan lokal akan terus naik hingga 50 persen dalam lima tahun mendatang. PT. GRAIN merupakan anak usaha dari PT Bukit Jaya Abadi, perusahaan yang bergerak sebagai pemasok dan penyedia mesin diesel dan struktur besi dan berkantor pusat di Surabaya. (sabar)

TAGS

COMMENTS