Industri Perlu Manfaatkan Peluang dan Potensi Internet

Loading

whatsap

BERTEMU – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bertemu dengan CEO Facebook Mark Zuckerberg di sela-sela APEC Business Advisory Council pada rangkaian KTT APEC 2016 di Lima, Peru (19/11). Menperin dan Zuckerberg berbincang tentang peningkatan konektivitas internet di Indonesia yang juga diperlukan untuk pengembangan IKM di Indonesia.-tubasmedia.com/ist

 

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pada era digital saat ini, internet sudah bukan merupakan hal yang asing bagi masyarakat karena hampir seluruh aktivitas kesehariannya tidak lepas dari penggunaan piranti teknologi online. Kegiatan perekonomian dan industri pun tidak luput didukung peran penting jaringan penghubung tersebut.

“Internet memang sangat memudahkan banyak hal dalam kehidupan kita. Bahkan, akses pasar industri menjadi lebih luas dan tidak terbatas dengan bantuan internet,” ujar Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian Achmad Rodjih Almanshoer mewakili Menteri Perindustrian pada Pembukaan Indonesia Internet Expo & Summit 2016 di Jakarta, Selasa (22/11).

Rodjih mengungkapkan, industri perlu memanfaatkan peluang pasar internet yang masih cukup besar, seiring dengan populasi penduduk Indonesia sebanyak 260 juta jiwa. Pasalnya, peneterasi internet di Indonesia baru sekitar 40 persen, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan jangkauannya terutama di daerah-daerah terpencil.

“Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2016 diperkirakan mencapai 132,7 juta orang atau sebesar 51,79 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia,” ungkapnya.

Jika dibandingkan dengan pengguna internet pada tahun 2014 sebanyak 88,1 juta orang, maka dalam waktu dua tahun telah terjadi peningkatan sekitar 44,6 juta orang.

Sementara itu, dilihat dari komposisi berdasarkan pekerjaan, sebanyak 62 persen pengguna internet di Indonesia merupakan pekerja atau wiraswasta. Sedangkan, berdasarkan perilaku pengguna internet di Indonesia untuk kategori konten komersial yang sering dikunjungi, sebanyak 62 persen atau 82,2 juta orang sering mengunjungi online shop, 34,2 persen atau 45,3 juta orang untuk bisnis personal dan 3,8 persen untuk keperluan lainnya.

“Kemudian, apabila dilihat dari sisi perangkat, saat ini telah tumbuh sebanyak 17 industri manufaktur untuk telepon seluler (ponsel), komputer genggam dan komputer tablet yang telah mampu merakit produk komoditi tersebut yang berteknologi 4G,” papar Rodjih.

Dalam rangka mendorong pertumbuhan industri elektronika dan telematika dalam negeri, Kemenperin telah mengeluarkan Kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk perangkat 4G. Dengan adanya skema TKDN tersebut, diharapkan industri elektronika dan telematika dalam negeri terutama pengembang aplikasi, dapat terus berkembang dan mendapatkan akses pasar dengan mudah.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) sempat berdialog dengan pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg usai menghadiri APEC Business Advisory Council di Lima, Peru, Sabtu (19/11) waktu setempat (Minggu waktu di Jakarta).

Keduanya membahas mengenai konektivitas internet di Indonesia. Airlangga juga sempat berbincang singkat dengan Mark Zuckerberg.

Menurut Airlangga, Zuckerberg menawarkan solusi untuk menambah jaringan internet di daerah-daerah terpencil di Tanah Air dengan menggunakan pesawat tanpa awak (drone) rancangan Facebook.

Selain itu, program tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri kecil dan menengah (IKM).

Apalagi, Airlangga menilai program konektivitas yang dikembangkan Facebook bisa memadukan pembangunan perekonomian secara keseluruhan. Hal ini sesuai tema APEC tahun ini, yang menekankan pada kesetaraan pertumbuhan ekonomi.(ril/sabar)

 

CATEGORIES
TAGS