JELANG KAMPANYE PILPRES: Perhatikan Daerah Tertinggal

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Calon presiden dan wakil presiden diharapkan menyuarakan daerah-daerah tertinggal pada masa kampanye, yang dimulai 4 Juni 2014. Pembangunan daerah tertinggal itu dengan menggalakkan home industry, industri kreatif, dan pariwisata. Selain itu, materi kampanye hendaknya benar-benar menunjukkan keberpihakan kepada rakyat.

Demikian petikan wawancara tubasmedia.com dengan Rudy Ersan dari Blue Green Economy Daerah Terbarukan dan M. Kosasih, Ketua Koperasi Industri Komponen Otomotif (KIKO) Indonesia di Jakarta, baru-baru ini, berkaitan dengan berlangsungnya masa kampanye Pemilihan Umum Presiden pada 4 Juni – 5 Juli 2014. Komisi Pemilihan Umum sudah menetapkan dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni Prabowo – Hatta Rajasa (nomor urut 1) dan Jokowi – Jusuf Kalla (2) , “bertarung” pada pilpres itu.

Rudi Ersan mengatakan, capres/cawapres hendaknya fokus pada materi kampanye mengembangkan home industry, industri kreatif, dan pariwisata, karena cocok untuk memajukan daerah tertinggal. Ketiga bidang tersebut merupakan sumber devisa bagi negara dan menciptakan multi-effect untuk memperkuat ekonomi kerakyatan. Daerah-daerah tertinggal punya potensi besar pada home industry, industri kreatif, dan pariwisata. Lagi pula, pengembangan ketiga bidang itu mendukung pelestarian lingkungan, sebagai salah satu sasaran Gerakan Daerah Terbarukan.

Ia mengatakan, bonus demografi dan dilancarkannya program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) menjadi pendukung pengembangan ketiga bidang tersebut. Pada gilirannya, program-program tersebut akan memperkuat Tanah Air, karena makin sedikit jumlah daerah tertinggal.

M. Kosasih mengatakan, hal utama yang harus dilakukan dalam membangun bangsa adalah melaksanakan program yang berpihak pada kepentingan rakyat Indonesia, baik itu menyangkut sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Oleh karena itu, ia mengharapkan para capres memberikan perhatian pada upaya memenuhi kepentingan rakyat tersebut.
Berkaitan dengan itu, menurut Kosasih, perlu pengembangan sumber daya manusia dan sumber daya alam untuk meningkatkan produksi. Itu hendaknya didukung oleh pembenahan infrastruktur dan teknologi industri. (ender)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS