Kampus Universitas Garut Bersih dari NII

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

GARUT, (Tubas) – Terkait maraknya pemberitaan hilangnya mahasiswa/i di berbagai daerah yang diduga ikut dalam jaringan Negara Islam Indonesia (NII) KW IX, Pembantu Rektor I (Purek  I) Universitas Garut (Uniga) Dr. Ir. Abdusyakur Amin, M. Eng, menegaskan, kampusnya bersih dari pengaruh NII mana pun.

“Kami telah melakukan rapat dengan para Pembantu Dekan III yang sering berinteraksi dengan para mahasiswa. Rapat tersebut bertujuan untuk menginventarisir indikasi keterlibatan maupun kegiatan NII. Hasilnya, tidak ada indikasi kegiatan atau penyebaran paham NII di Kampus Uniga ini,” ungkapnya.

Hal itu ditegaskan Abdusyakur yang akrab dipanggil “Syakur” usai acara diskusi panel yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) LDK Fakultas Ekonomi bersama BEM Fakultas Agama Islam Uniga dengan tema “Memahami Pergerakan NII dan Menanggulangi Bersama Untuk Terwujudnya Keamanan, Kepercayaan dan Ketentraman Masyarakat” di Gedung Aula Uniga Hampor Tarogong Kidul, belum lama ini.

Sementara itu, Kabag Ren Polres Garut Kompol Bambang Sugito dalam pemaparannya mengungkapkan, jumlah anggota NII di Kabupaten Garut mencapai 500 orang yang tersebar di beberapa kecamatan di antaranya Kecamatan Banyuresmi, Pakenjeng, Caringin, Sukawening, Pangatikan, Wanaraja, Karangpawitan dan kecamatan lainnya.

Di tempat yang sama, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut H. Agus Soleh, S. Ag menegaskan, 9 ajaran NII menyimpang dari syariat Islam dan sesat. Oleh karena itu, keberadaannya harus diwapadai terutama NII KW IX yang gencar menyebarkan ajarannya serta melakukan rekruitmen anggota di kampus-kampus dan pabrik-pabrik besar.

“Kalau ajarannya seperti menyebut kafir terhadap umat Islam yang bukan kelompoknya atau perbuatan dosa bisa diganti dengan materi itu jelas penyimpangan dari syariat Islam yang sebenarnya, dan itu bisa dikatakan sesat menyesatkan,” tegasnya.

Sosiolog Prof Dr. Hj. Ummu Salamah selaku Ketua Ikatan Sosiolog Indonesia Provinsi Jawa Barat yang turut hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut menerangkan, yang menjadi target sasaran perekrutan anggota NII adalah orang yang jiwanya labil dan pemahaman terhadap ilmu agamanya lemah. (teguh)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS