Kedelai Unggulan Layak Dikembangkan

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

GROBOGAN, (tubasmedia.com) – Kedelai grobogan varietas unggulan layak di kembangkan lebih lanjut dan mendukung rencana Pemkab mendirikan Rumah Kedelai Grobogan (RKG), kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo usai melakukan penanaman kedelai secara simbolisasi kedelai masa tanam tahap pertama (MT-1) di Desa Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan, pekan lalu.

Dalam kesempatamn iu urut hadir Bupati Grobogan Bambang Pudjiono, Ketua DPRD Grobogan Sri Sumarni dan pejabat dinas terkait. Ganjar mendukung rencana Pemkab Grobogan mendirikan Rumah Kedelai. Dengan catatan, Rumah Kedelai Grobogan (RKG) benar-benar bisa membuat varietas kedelai unggulan.

Maka dari itu harus memperoleh dukungan dari masyarakat. Caranya, setiap petani kedelai menggunakan bibit tersebut. “Saya sangat setuju. Tak dukung. Jika tahapan bisa di link kan dengan Grobogan Seeds Center maka akan betul-betul memecahkan masalah kedelai. Ini akan menjadi program yang bagus,” kata gubernur.

Apalagi, tambah Ganjar ke depan Jateng akan membutuhkan benih kedelai yang jumlahnya sangat banyak. Jateng akan memiliki 20 ribu hektar lahan kedelai dan saat ini baru tersedia sekitar 8.800 hektar.

Pemprov Jaeng tengah mencari lahan-lahan baru di 16 wilayah. Diantaranya akan dilakukan optimalisasi lahan tidur di Grobogan, Wonogiri, Demak, Kebumen, Brebes, Blora, Rembang, Klaten, Cilavcap, Banyumas, Sukoharjo, Boyolali, Sragen, Kendal, Pati, dan Purworejo.

Bupati Grobogan Bambang Pudjiono melalui Kadinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Grobogan Edhie Sudaryanto mengatakan RKG yang akan dibangun merupakan miniatur sistem pembibitan, penanaman dan pengolahan hasil kedelai. Ke depan turut dikembangkan pembuatan tempe higienis.

“Untuk mewujudkannya, kami menggandeng peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Rencana pembangunannya akan dimulai tahun depan dan dana berasal dari sharing APBD,” kata Edhie.

Pembangunan RKG diharapkan mampu meningkatkan produksi kedelai di Jateng. Pada 2012, Grobogan menjadi produsen kedelai dengan menyokong kebutuhan sebesar 43,15 persen atau sekitar 65.114 ton di wilayah Jateng. Salah satu pendukungnya adalah penggunaan produk hayati berupa bakteri rhizobium yang berguna meningkatkan jumlah bintil akar pada saat awal penanaman.

“Bakteri rhizobium bersimbiosis dalam akar menyumbang nitrogen hasil fiksasi 145 sampai 260 kg urea per hektar per tahunnya. Teknologi ini ramah lingkungan,” kata Jazim Hamidy Agronom wilayah Jateng PT Greenland Agrotech Industries yang mendukung pengembangan kedelai Grobogan. (sofi)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS