Kerusuhan dan Penjarahan, Inggris Seperti Zona Perang

Loading

Mobil Terbakar dalam Kerusuhan Tottenham

Mobil Terbakar dalam Kerusuhan Tottenham

LONDON, Inggris, (Tubas) – London kini berubah seperti zona perang. Kerusuhan dan aksi penjarahan di Inggris belum juga meredam. Kerusuhan yang awalnya terjadi di distrik Tottenham, London Utara, pada hari Sabtu (6/8) kini telah meluas ke wilayah lain di London dan juga kota-kota lain yaitu Bristol, Birmingham, Liverpool dan Manchester.

Peristiwa kali ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah di Inggris setelah Kerusuhan Brixton yang terjadi tahun 1995 dan Kerusuhan Broadwater Farm tahun 1985 yang menewaskan seorang kepala polisi. Seperti diberitakan, kerusuhan Tottenham dipicu tewasnya seorang warga, Mark Duggan (29), oleh aparat kepolisian. Sekitar 200 orang melakukan demonstrasi namun berubah menjadi tindakan anarki dan berakhir dengan kerusuhan, pelemparan, pembakaran, serta penjarahan. Namun diduga ada alasan lain di balik itu yaitu ketidakserasian hubungan antara aparat kepolisian dan golongan etnik kulit hitam, tingkat kemiskinan dan pengangguran yang tinggi, dan oknum-oknum oportunis yang memanfaatkan kesempatan untuk menjarah.

Penjarah vs Polisi

Kiri : petugas pemadam kebakaran berusaha menyelamatkan gedung yang sedang dilahap api. Kanan : penjarah berhadapan dengan polisi.

Menyikapi kejadian ini, pemerintah berbagai negara di dunia telah mengeluarkan peringatan agar warga negaranya menghindari bepergian ke Inggris. Pemerintah Jerman bahkan mengeluarkan travel warning ke Inggris. Sementara negara Swedia, Denmark, Finlandia, dan Latvia juga menyarankan warga negaranya yang berencana pergi ke Inggris agar berhati-hati. Mereka disarankan untuk menghindari titik-titik rawan, selalu mengikuti perkembangan berita terkini, dan memastikan memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Inggris juga menjadi sorotan dunia mengingat mereka akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2012 tahun depan.

Para penjarah dan pelaku anarkis ini disinyalir mengkoordinasikan gerakannya dan mengajak orang lain untuk bergabung lewat BlackBerry Messenger (BBM) dan situs jejaring sosial Twitter. Beberapa orang tertangkap basah mengunggah foto dirinya sambil memamerkan hasil jarahannya. Beberapa foto pelaku yang sedang mendorong troli berisi barang jarahan juga tersebar di internet. Polisi kini terus mengawasi Twitter dan Facebook guna mengantisipasi gerakan lanjutan dan juga melacak para pelaku.

Hingga saat ini sekitar 525 orang telah ditahan, setidaknya 35 polisi mengalami luka-luka, dan seorang warga tewas tertembak di Croydon, London. Sementara dari laporan para pemilik toko, kerugian dari aksi penjarahan mencapai jutaan pound. Selain itu, sejumlah bangunan bersejarah pun hangus terbakar. (houtman)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS