KPK Jangan Sampai Dituduh Pelindung Koruptor

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dipastikan membuat banyak orang gusar, tidak hanya bagi sekelas walikota, bupati, gubernur, tetapi juga sampai kelas ketua umum partai seperti Anas Urbaningrum dan Menpora Andi Alifian Mallarangeng.

Kegusaran itu cukup beralasan karena mereka dikaitkan dengan tindak korupsi, baik yang telah divonis, mapun yang masih tingkat dimintai keterangan sebagai saksi.

KPK betul-betul institusi negara yang ditakuti siapa pun dan pihak mana pun, baik pengusaha, pejabat pemerintah, maupun tokoh masyarakat. Jika KPK sudah bertindak, siapa pun yang jadi sasaran dipastikan akan kembang kempis, tidak peduli siapa dan apa posisi mereka. Masyarakat pun sangat percaya bahwa kasus yang ditangani lembaga negara tersebut akan berakhir di penjara.

Sayangnya, KPK tidak berhasil memuaskan harapan masyarakat secara total. Masalahnya para koruptor kakap yang ditanganinya dinilai hanya mendapat hukuman ringan, meski soal vonis bukan lagi tugas pemburu koruptor kakap tersebut.

Hal yang kerap mengecewakan lainnya, KPK sepertinya sulit mendapatkan bukti, sehingga beberapa nama yang kerap disebut terdakwa dalam sidang tindak pidana korupsi, seperti dilakukan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin, tidak kunjung ada kejelasan.

Kinerja KPK kerap dinilai berbagai kalangan penuh keraguan. Seperti terkait kasus Wisma Atlet SEA Games Palembang dan kasus proyek pusat olahraga di Hambalang, Bogor. Meski dalam dua kasus ini nama Menpora Andi Mallarangeng dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum kerap dituding, nyatanya status keduanya masih sebagai saksi.

Ada kesan KPK tidak memiliki keberanian. Di sisi lain KPK kerap juga dianggap mempermainkan nasib orang, seperti dialami Anas dan Andi. Tak sedikit yang beranggapan bahwa badan yang dipercaya menangani kasus korupsi kakap itu menganiaya kedua tokoh publik tersebut.

Apa yang diperlihatkan Anas Urbaningrum setiap menjelang atau sesudah menjalani pemeriksaan oleh KPK terkait kasus Hambalang, di gedung KPK, misalnya, institusi bergengsi itu terkesan tidak berdaya.

Anas dengan gayanya yang tenang, dalam kapasitasnya sebagai saksi, kepada pers menyatakan bagaimana dia telah memberikan klarifikasi apa adanya. Anas juga menyatakan telah menyatakan berbagai bantahan tentang tudingan yang diarahkan pada dirinya. Anas terkesan benar-benar bersih.

KPK adalah harapan terakhir masyarakat Indonesia dalam memberantas korupsi. Karena itu tidak berlebihan apabila umumnya rakyat-kecuali para koruptor dan kroni dan keluarganya-tidak sabar menyaksikan penanganan KPK terhadap beberapa kasus korupsi kelas kakap yang ada.

KPK harus mampu memanfaatkan segala dukungan yang ada, dan itu harus diperlihatkan oleh seluruh petinggi KPK. Jangan sampai terjadi justru di antara pimpinan KPK sendiri ada yang bertindak sebagai pelindung koruptor. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS