KPK Pecah Gara-gara Boediono ?

Loading

051214-NASIONAL-14

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond J Mahesa, mempertanyakan apa yang terjadi di internal KPK terkait perbedaan keterangan tentang status tersangka mantan Wakil Presiden Boediono dalam skandal Bank Century yang merugikan keuangan negara Rp 6,7 triliun.

” Pak Pandu itu Wakil Ketua KPK, Pak BW (Bambang Widjojanto) juga sama. Johan Budi Jubir KPK, kenapa beda. Ada apa dengan KPK?,” kata Desmond di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (5/12/2014).

Ketua DPP Bidang Kaderisasi Partai Gerindra itu mensinyalir adanya perpecahan di dalam tubuh lembaga yang dikepalai Abraham Samad dalam mengekspos status mantan Wapres Boediono.

“Apa salahnya Pak Pandu mengekspos, kan sama-sama Komisioner KPK. Benar kata Robby Arya Brata (calon pimpinan KPK) yang menyebutkan KPK itu pecah walaupun dibantah oleh Abraham Samad. Tapi dari perbedaan ini terlihat ada perpecahan,” ujarnya.

Desmond menambahkan yang menjadi pertanyaan publik saat ini siapa Pimpinan KPK yang berbohong. Menurut dia jika sudah demikian masyarakat tidak bisa berharap penuh terhadap lembaga itu. Siapapun Pimpinan KPK yang berbohong harus berani mundur karena sudah melanggar kode etik KPK.

“Pertanyaannya siapa yang berbohong. Jangan bikin kebohongan-kobohongan di lembaga yang sangat kita dukung. Jika sudah begini, jangan harap lebih dengan KPK.,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja menyebut mantan Wakil Presiden Boediono telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) Bank Century.

Pemberitaan tersebut membuat sejumlah kalangan terkejut. Sebab, meski belum menghentikan penyidikan usai menjerat pejabat Bank Indonesia Budi Mulya, namun KPK belum menjadikan nama Boediono sebagai tersangka berikutnya.

Juru Bicara KPK Johan Budi membantah mantan Wakil Presiden Boediono telah menjadi tersangka terkait kasus Bank Century. Dia mengatakan hal tersebut telah dikonfirmasi ke pimpinan KPK. “Enggak bener itu. Memang siapa yang ngomong, saya sudah cek ke pimpinan itu tidak benar,” kata Johan, Kamis (4/12/2014) malam. (nisa)

CATEGORIES
TAGS