Kurangi Pengangguran di Klaten, Kemenperin Angkat Potensi IKM Logam

Loading

MELIHAT – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Ketua Koperasi Batur Jaya Badrul Munir melihat proses pengecoran logam yang dilakukan di Koperasi Batur Jaya di Klaten, Jawa Tengah, 3 November 2017. (tubasmedia.com/ist)

KLATEN, (tubasmedia.com) – Kementerian Perindustrian tengah mendorong kemajuan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah melalui pengembangan potensi industri-industri di wilayah tersebut. Upaya ini sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat serta mengurangi jumlah pengangguran.

“Bapak Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar mengoptimalkan penciptaan lapangan kerja di daerah utamanya di desa, termasuk Solo Raya (meliputi Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten) supaya tingkat penganggurannya lebih rendah lagi,” kata Menteri Perindustrian ketika mengunjungi Koperasi Batur Jaya di Klaten, Jawa Tengah, Jumat petang (3/11).

Menperin menegaskan, Klaten merupakan lokasi yang strategis karena berada diantara Yogyakarta dan Solo. Kabupaten ini memiliki sentra industri kecil dan menengah (IKM) sektor pengecoran logam yang berpeluang untuk ditumbuh kembangkan. Salah satunya di Koperasi Batur Jaya yang berdiri sejak tahun 1976. Saat ini, koperasi tersebut memasok komponen logam ke beberapa industri besar seperti PT Kereta Api Indonesia (KAI), Panasonic dan Rinnai.

“Investor sudah ada di sekitaran Klaten. Lokasinya bisa disebut berlian, karena di antara Jogja dan Solo. Masyarakatnya pun sudah kenal industri seperti mereka yang bekerja di pabrik gula dan IKM logam. Jadi sektor industri bukan barang baru, tinggal digali terus potensinya,” ungkap Airlangga.

Menperin menegaskan, aktivitas industri membawa nilai tambah signifikan bagi pembangunan dan perekonomian daerah dan nasional. Misalnya melalui penyerapan tenaga kerja serta penerimaan devisa dan pendapatan daerah. “Jadi, solusinya adalah membangun industri sangat penting. Sebab, apabila keluarga ada yang bekerja di pabrik, di mana saat ini UMK di Klaten sekitar Rp 1,6 juta, lebih besar dibanding kerja di sawah,” tuturnya.

Dalam upaya peningkatan potensi bisnis di Koperasi Batur Jaya, Kemenperin telah meminta kepada produsen otomotif PT Toyota Indonesia untuk bekerja sama guna memenuhi kebutuhan komponen kendaraan. “Toyota sudah berkomitmen untuk mendukung. Semoga Batur Jaya bisa menjadi bagian tier-2 untuk industri otomotif nasional, dengan kualitas yang memenuhi standar,” jelas Airlangga. (ril/roris)

CATEGORIES
TAGS