Kurikulum Baru Membuat Siswa Susah Berekspresi

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

SEMARANG, (TubasMedia.Com) – Wacana adanya kurikulum baru membuat sebagian guru dihadapkan pada pilihan siap atau tidak. Abduh Zein, praktisi pendidikan dari Universitas Paramadina mengatakan, persoalan kurikulum baru muncul di antaranya terkait argumentasi dan implementasi.

Seperti diketahui, perubahan kurikulum baru ini menyedot anggaran yang besar. Dia mengimbau kenapa bukan metode belajar yang diubah, bukan kurikulumnya. Dia mencontohkan, jika alasan untuk mengubah generasi bangsa masa depan, mengapa pelajaran IPA justru dikeluarkan dari kurikulum? Menurut dia substansi kurikulum baru ini nantinya justru membuat siswa tidak bisa berekspresi.

Kemendikbud tetap ngotot memberlakukan kurikulum baru, dengan pertimbangan banyak alasan. Abduh mengungkapkan, Kemendikbud merasa kurikulum baru sudah bagus dan tidak membutuhkan masukan terkait hal tersebut.

Febri Hendri, koordinator divisi monitoring pelayanan publik ICW mengendus adanya “sesuatu” terkait ngotonya Kemendikbud menerapkan kurikulum yang baru. Secara substansi, dia sependapat dengan Abduh, bahwa kurikulum baru dengan penggabungan mata pelajaran adalah salah.

Menurut Febri perlu pelatihan bagi jutaan guru yang tersebar di Indonesia pasca pembentukan kurikulum baru. Perubahan kurikulum harus disertai perubahan seting pola pikir (mindset) guru bersangkutan. Namun, yang terpenting, syarat dan konsep gurunya juga harus lebih cermat. (red/sis)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS