Lino tidak Dipecat, Berarti Pemerintah Lindungi Koruptor

Loading

rj-lino-pelindo-2

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Sulit membantah pencopotan jenderal Budi Waseso sebagai Kabareskrim tidak terkait penanganan kasus dwelling time dan korupsi di pelabuhan. Muncul kecurigaan kenapa Buwas dicopot sementara Direktur Pelindo II RJ Lino aman-aman saja.

“Pencopotan Buwas juga harus diikuti pencopotan RJ Lino,” ujar Sekjend Prodem, Satyo Purwanto melalui pesan singkatnya kepada redaksi, Jumat (4/9).

Rangkaian cerita pencopotan Buwas sebagai sabotase atas penanganan kasus besar mafia migas dan mafia di Pelindo sangat jelas. Usai penggeledahan Pelindo oleh Bareskrim, RJ Lino pontang-panting sembari mengklaim dirinya punya beking.

RJ Lino sibuk menelepon Menteri Sofyan Djalil dan Menteri Rini Soemarno. Bahkan, Menteri Rini langsung menelepon Kapolri. Wapres Jusuf Kalla juga ikut-ikutan mengecam penggeledahan tersebut.

Memang isu kedekatan RJ Lino dengan sejumlah nama penting di lingkar kekuasaan sudah bukan rahasia. Di media sosial beredar kabar, Clarissa anak kedua RJ Lino memiliki saham 46.6 persen di Bukaka lewat amadeus acquisition.

Tak hanya itu, Sofyan Djalil pernah menjadi komut anak usaha Pelindo II yakni PPI. Sementara adik Menteri BUMN Rini Soemarno, Ongky Soemarno dikabarkan cawe-cawe dalam perpanjangan konsesi JICT. RJ Lino mengklaim tiga orang ini sebagai bekingnya.

“Kalau RJ Lino tidak dipecat, pemerintah dituduh melindungi koruptor,” tukas mantan aktivis mahasiswa ’98 yang akrab disapa Komeng ini.(ril/sabar)

CATEGORIES
TAGS