Mahasiswa USB Produksi Sambal dari Bunga Honje dan Rosella

Loading

SURAKARTA, (tubasmedia.com) – Mahasiswa Universitas Setia Budi (USB) Surakarta yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) berhasil menciptakan inovasi produk berupa olahan sambal rempah-rempah dan bunga rosella serta bunga honje.

Produk olahan sambal yang disebut Gemati Rampah Bolaho (Gerakan Mahasiswa Tentang Inovasi Sambal Rempah-Rempah dan Bunga Rosella-Honje) tersebut menjadi salah satu PKM-K yang berhasil mendapatkan dana dari Kemenristekdikti tahun 2019 ini.

Ketua Pelaksana, Alfian Fendy Setiawan menyebut bunga rosella dan honje yang digunakan sebagai bahan baku dalam kuliner belum banyak diketahui masyarakat luas, maka produk ini bisa disebut inovasi baru dalam sambal herbal.

Bunga honje dan rosella memiliki kandungan senyawa polyfenol, alkaloid, triterpenoid, flavonoid dan saponin yang kaya akan vitamin, mineral dan antioksidan.

“Senyawa-senyawa itu yang akan membuat sambal semakin tahan lama dan awet,” tambahnya.

Selain itu, mengandung polifenor dan minyak atsiri yang merupakan anti microbial dengan kemampuan antiseptic. Dengan melihat kandungan pada bahan-bahan tersebut, maka Alfian bersama dua mahasiswa lain, Rebecca Ester Nauli Sinaga dan Desi Ristiyanasari memutuskan untuk membuat inovasi produk olahan sambal Gemati Rampah Bolaho.

Sambal Gemati Rampah Bolaho ini memiliki cita rasa khas dan unik dengan adanya aroma dari bunga honje dan rosella.

Bunga rosella terasa sangat asam dibanding bunga honje; Karena itu perlu merendam sejenak dengan air hangat untuk mengurangi rasa asamnya. Penggunaan air hangat ini juga lebih praktis dan lebih terkontrol dibandingkan dengan merebusnya secara  langsung.

Rasa asamnya tidak hilang secara menyeluruh dan tekstur bunga tidak rusak. Sementara adanya bunga honje yang memiliki ciri khas tersendiri memberikan nilai plus pada sambal gemati rampah bolaho ini.

Produk Sambal Gemati Rampah Bolaho merupakan sambal herbal yang baik untuk dikonsumsi semua kalangan karena memakai pengawet alami yang berasal dari bunga rosella dan honje. Sambal Gemati ini diperuntukan untuk para pencita kuliner pedas dan juga dapat sebagai buah tangan khas dari Solo.

Pemasaran produk ini dilakukan dengan berbagai cara termasuk memasarkan di area Car Free Day dan pasar, penjualan lewat sosial media, marketplace dan sebagainya.  Sampai saat ini, tim PKM-K berhasil memproduksi sebanyak 300 bungkus sambal. Alfian mengaku produk  ini berpotensi untuk dipatenkan karena merupakan produk baru dan inovatif dengan bahan baku bunga rosella-honje yang masih jarang digunakan sebagai bahan olahan produk sambal.(sabar)

 

CATEGORIES
TAGS