Mantan Dubes Menjabat Ketua Senawangi

Loading

Laporan: Redaksi

Penyerahan Jabatan Mantan Ketum Senawangi lama Drs. Solichin (kiri) kepada Ketum Senawangi,  Suparmin Sujoyo periode 2011-2016, dalam Kongres VIII Senawangi di Gedung Pewayangan Kautaman TMII, Jakarta Timur, Jumat (21/10) malam. (tubas/audy).

Penyerahan Jabatan Mantan Ketum Senawangi lama Drs. Solichin (kiri) kepada Ketum Senawangi, Suparmin Sujoyo periode 2011-2016, dalam Kongres VIII Senawangi di Gedung Pewayangan Kautaman TMII, Jakarta Timur, Jumat (21/10) malam. (tubas/audy).

JAKARTA, (Tubas) – Kongres ke-VIII Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Sena Wangi)  selama dua hari di Gedung Pewayangan Kautaman TMII, Jakarta, melahirkan keputusan baru yaitu mengukuhkan ketua baru untuk masa bakti 2011 – 2016. Suparmin Sunjoyo terpilih sebagai Ketua Umum Senawangi periode 2011-2016 Jumat (21/10) malam. Sebelumnya,mantan Duta Besar Suriname ini menjabat sebagai Ketua Bidang Hubungan Internasional.

Ketum Senawangi Suparmin Sunjoyo mengatakan, bahwa visi dan misi secara umum Sena Wangi patut diteruskan dan dikembangkan. Karena sudah diakui Wayang Indonesia sebagai Karya Agung Budaya Dunia (Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO tahun 2004.

Itu merupakan prestasi yang sangat mendasari dan mengilhami gerak laju kesenian wayang. Prestasi ini harus terus diimbangi dengan misi pengembangan wayang secara regeneratif, khususnya di tengah era globalisasi yang semakin membuka banyak kran kebebasan.

“Saya merasa terpanggil untuk ikut melestarikan terus wayang Nusantara. Ini adalah kekayaan budaya yang menjadi kebanggaan bersama” Ujar Suparmin usai Kongres ke-VIII Senawangi di Gedung Pewayangan Kautaman TMII.

Karena itu, lanjut Suparmin, wayang harus dapat diterjemahkan secara lebih kontekstual. Tanpa meninggalkan kaidah-kaidah dasar, sudah seharusnya wayang dapat diaplikasikan ke dalam bentuk-bentuk yang lebih nyeleneh dan mengena pada sasaran generasi muda hari ini. Dari hal inilah, wayang akan menjadi bagian dari tontonan sekaligus tuntunan etos dalam perspektif kebudayaan Indonesia.

“Muatan wayang sangat bagus untuk pencitraan, sekaligus memberikan landasan berperilaku bagi anak muda. Bisa saja wayang dikemas secara lebih pop agar pesannya sampai, ” ujar Suparmin.

Pada awal kepengurusannya Suparmin dalam program pada masa periode lima tahun ke depan akan menghadiri sidang ASEAN Puppetry Association (APA) Ke-5 di Universitas Malaysia, Kuala Lumpur 1-3 November mendatang. (audy)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS