Memprihatinkan, Pimpinan Gereja Beri Dukungan Kepada Satu Cagub

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Sekretaris Umum MPH Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt Gomar Gultom MTh mengatakan melalui persidangan oikoumenis, semisal Sidang Raya atau Sidang MPL-PGI, gereja-gereja di Indonesia sepakat untuk senantiasa mengedepankan politik moral (high politics) dalam bentuk sumbangan pikiran kepada pemerintah, kritik membangun atau bila perlu teguran keras (suara nabiah).

Pada saat sama, secara oikoumenis telah berkali-kali disepakati agar gereja menghindarkan diri dari politik praktis, termasuk dalam hal dukung mendukung para peserta dalam kontestasi pemilu/pilpres/pileg/pilkada.

Hal itu dikatakan Pdt Gomar dalam perbincangan dengan tubasmedia.com melalui FB di Jakarta kemarin. Pernyataan itu dilontarkan Gomar mengomentari sikap politik Eporus HKI Pdt M Pahala Hutabarat yang secara jelas dan nyata menyatakan dukungan politik HKI kepada calon gubernur Sumatera Utara, JR Saragih.

Dalam berbagai kesempatan lanjutnya, Surat Pastoral MPH-PGI, hal ini berkali-kali kami tekankan menjelang atau saat Pemilu atau Pilkada/Pilpres.

Dalam kenyataannya, memang ada saja pimpinan gereja yang melakoni hal berbeda dari yang selama ini disepakati. Dan ini sangat memprihatinkan.

Saya sependapat dengan teman-teman tentang bahayanya jika gereja terlibat politik praktis. Tak kurang banyaknya tawaran ke PGI, asal mau ikutan yang beginian, tapi selalu dengan tegas kami tolak.

Biarlah gereja tetap menjadi gereja, rumah buat semua kelompok yang berbeda-beda kepentingan dan pasti juga berbeda-beda aspirasi politiknya. Pimpinan gereja harus sedia dan berani “berumah di atas angin”, meminjam istilah Rendra dan tidak terbawa arus kepentingan satu-dua kelompok. Apalagi kalau hanya untuk kepentingan jangka pendek, lima tahunan misalnya. (sabar)

 

CATEGORIES
TAGS