Menteri Saleh Semangati Produsen dan Eksportir Furnitur

Loading

 Menteri Perindustrian Saleh Husin berbincang dengan pendiri dan pemilik perusahaan produsen furnitur Box Living, Marcel Opstal di Jakarta, Minggu (1/5/2016). Menperin mendukung pelaku usaha kreatif yang menciptakan nilai tambah, mengembangkan produksi berbasis nilai budaya, bahan baku lokal dan menyerap tenaga kerja.

BERBINCANG – Menteri Perindustrian Saleh Husin berbincang dengan pendiri dan pemilik perusahaan produsen furnitur Box Living, Marcel Opstal di Jakarta, Minggu (1/5/2016). Menperin mendukung pelaku usaha kreatif yang menciptakan nilai tambah, mengembangkan produksi berbasis nilai budaya, bahan baku lokal dan menyerap tenaga kerja. (tubasmedia.com/istimewa)

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Menteri Perindustrian Saleh Husin giat menyambangi pelaku usaha kreatif yang memproduksi beragam produk. Tak hanya di hari kerja biasa, pada akhir pekan pun menyempatkan diri keluar masuk bengkel kerja dan ruang pamer.

Menurutnya, selain pembinaan dan pengembangan industri melalui program-program pemerintah, sapaan langsung dan kunjungan informal juga efektif untuk memacu Kemenperin dan pelaku usaha sendiri.

“Ketika hari ini saya ada waktu luang, juga mampir ke galeri furnitur di Kemang. Nggak hanya melihat produk, tapi juga ngobrol. Saya jadi lebih tahu, belajar banyak dan menyemangati Pak Marcel,” ujarnya menyebut nama pemilik usaha furnitur interior dan ekterior yang dimaksud, Marcel Opstal.

Menurutnya, pelaku usaha seperti yang ia temui di Kemang tersebut semakin menjamur di Indonesia. Dia mencermati, pendekatan merek dan desain menjadi andalan mereka, termasuk meramu desain etnik dengan modern.

“Ini membuktikan craftsmanship kita diakui dan pekerja kreatif terus mengalami regenerasi. Pelaku usaha juga turut merawat budaya dan bahkan mengembangkannya,” ujar Saleh.

Marcel mendirikan Box Living, nama komersial untuk perusahaan yang didirikan pada 1997, PT Generasi Produk Indonesia. Aneka produk furnitur dihasilkan di pabriknya di Semarang.

“Karyawan kami 800 orang, belum termasuk tenaga kerja dari workshop rekanan tempat kami memesan produk dengan desain dan perlakuan khusus,” katanya.

Dia mengaku terapresiasi oleh kunjungan dadakan Menperin. Menurutnya, perusahan dan tenaga kerja Indonesia bahkan memiliki keunggulan dibanding negara lain.

Maya Basyroel, istri Marcel mengungkapkan, pengalaman berinteraksi dengan buyer dan pengguna akhir furnitur dari penjuru dunia menguatkan keyakinan mereka akan nilai lebih produk Indonesia.

“Indonesia menjadi tempat produksi dan tempat kreatif menciptakan furnitur. Negara lain, bisa jadi hanya menjadi lokasi produksi dengan desain pesanan. Ada sesuatu yang berbeda, saya berani sebut, Indonesia punya ‘DNA’ kreatif di tiap produknya. Jika negara lain canggih dalam permesinan furnitur, kita punya dua yaitu mesin tak kalah canggih dan SDM unggul,” ulas Maya.

Box Living, tambahnya, juga memadukan desain tradisional dengan modern, seperti anyaman dan ukiran. Pendekatan kontemporer itu mengantarkan perusahaan ini mengekspor ke 26 negara antara lain AS, Inggris, Spanyol, Prancis, Meksiko, Brasil, Afrika Selatan, Selandia Baru, dan negara Asia seperti Thailand serta China. (ril/sabar)

CATEGORIES
TAGS