Menyoal Perdagangan Bebas (2)

Loading

(Bagian kedua dari tiga tulisan)

Oleh: Fauzi Azis

Fauzi Azis

Fauzi Azis

AGAMA, budaya, politik dan ekonomi adalah empat pilar yang menjadi pondasi yang kokoh bagi setiap negara yang akan melaksanakan pembangunan, kalau tujuan akhirnya adalah sebuah peradaban, kesejahteraan, dan kedamaian. Adonannya harus tepat dan cermat agar tujuan tercapai. Kalau tidak, pasti akan menghasilkan ketidakstabilan secara spritual dan material.

Apakah keempat pilar tersebut hukumnya wajib? Opini ini mengatakan wajib, sebab kalau tidak, salah satu atau salah duanya atau salah tiganya dari keempat pilar bisa diabaikan atau ditinggalkan, akibatnya sudah bisa ditebak, berlangsungnya kehidupan umat manusia yang unbalance. Pembangunan sebagai suatu proses, pada hakikatnya adalah transformasi kehidupan manusia, bukan sekadar transformasi ekonomi. Oleh karena itu, hati-hati, jangan mendewakan habis-habisan transformasi ekonomi.

Transformasi kehidupan manusia berarti menyiapkan agar hidup manusia di dunia tidak cukup hanya dipenuhi kebutuhan materi, tetapi juga kebutuhan yang lain berupa kemuliaan, kedamaian, dan keberadaban.

Agama memberikan pondasi tentang keimanan, ketakwaan, dan mengajarkan kebaikan. Budaya memberikan pelajaran tentang cipta, karsa, dan karya agar manusia dapat berbuat banyak dalam mengelola kehidupannya dengan karya yang agung, indah, anggun, dan memberikan ruang yang luas agar manusia menjadi kreatif dan inovatif, bijaksana dan karena itu iptek tumbuh dan berkembang sebagai tools untuk membangun sebuah peradaban.

Pemilik Uang dan Modal

Politik tidak sekadar berbicara tentang kekuasaan dan bagi-bagi kekuasaan. Politik harus mengedepankan kebaikan, beradab, berbudaya, demokratis, serta emansipatif agar dapat melahirkan kebijakan politik yang bernilai tambah tinggi bagi rakyat dan masyarakat.

Ekonomi tidak pernah menghasilkan manfaat dan keuntungan bersama.

Yang terjadi, hanya menghasilkan manfaat dan keuntungan bagi pemilik uang dan modal. Yang tidak memiliki uang dan modal pasti gigit jari.

Apalagi, sistem yang dianut hampir oleh semua negara di dunia dewasa ini adalah sistem ekonomi yang bebas/liberal yang digerakkan oleh invisible hand dan sebagian dari para ahli ekonomi sudah tidak memercayainya lagi, karena dinilai banyak mengalami kegagalan mengatasi masalah ekonomi suatu negara. Mulai muncul istilah ekonomi yang berkeadilan dan campur tangan negara tetap diperlukan.

Kesimpulannya, transformasi kehidupan manusia di dunia hanya akan terjadi bilamana seluruh paradigma pembangunan harus dikelola secara utuh agar benar-benar membuahkan peradaban, kesejahteraan bersama, dan perdamaian abadi bagi umat manusia. Utuh dalam pengertian ini adalah kebijakan politik dan ekonomi suatu negara harus mengakomodasi nilai-nilai agama dan budaya. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS