MGM Desak Moratorium Penambangan Pasir Galunggung
Laporan: Redaksi
Ilustrasi
TASIKMALAYA, (Tubas) – Warga masyarakat Kecamatan Sukaratu dan Padakembang yang tergabung dalam Masyarakat Galunggung Menggugat (MGM), baru- baru ini, mendesak Pemkab Tasikmalaya melakukan moratorium (penghentian sementara) penambangan pasir di kawasan Gunung Galunggung.
Alasannya, penambangan tersebut telah banyak mendatangkan petaka seperti kerusakan lingkungan hidup di kawasan Gunung Galunggung. Warga di dua kecamatan tersebut merasakan paling banyak terkena akibatnya.
Desakan itu disampaikan aktivis MGM saat beraudensi dengan DPRD Kabupaten Tasikmalaya yang diterima H. Asop Sopiudin dari F-PPP dan Deni Ramdani dari Fraksi Amanah.
“Moratorium harus dilakukan sebelum pemerintah merealisasikan semua tuntutan masyarakat di kawasan Galunggung. Itu harga mati dan kami berikan batas waktu 7 x 24 jam,” tegas koordinator aksi, Nanang Abdul Azis.
Dia menegaskan, moratorium itu sudah sangat mendesak, karena kerusakan lingkungan sebagai dampak dari penambangan pasir Galunggung sudah tidak dapat ditolelir. “Kondisi air di sana saat ini sudah sangat mengkhawatirkan,” ungkapnya.
Maka, lanjut dia, wajar kalau masyarakat menjerit atas kondisi tersebut. “Penambangan pasir Galunggung telah merusak tatanan kehidupan masyarakat di bidang pertanian, perikanan juga kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Nanang menyebutkan, mengacu UU No. 7 tahun 2004 tentang sumber daya air, apabila terjadi kerusakan atau pencemaran pada kadar air maka pemerintah harus mengambil langkah tegas penghentian sementara. Moratorium juga telah diatur pada UU No. 4 tahun 2009 tentang pertambangan.
Kades Tawang Banteng Dadi K Muradi mengaku sudah enam kali menyampaikan aspirasi kepada pemerintah melalui DPRD agar kerusakan lingkungan yang berpengaruh terhadap air segera diperbaiki. Sampai saat ini belum ada realisasinya.
Kerusakan yang terjadi kini, kata Dadi, sudah di luar kewajaran. Dulu sekalipun delapan bulan tidak ada hujan, Galunggung sebagai sumber air tetap mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Tetapi saat ini, tidak turun hujan seminggu masyarakat sudah mengalami kesulitan mencari air bersih. (hakri/dadang)