MUI Nilai Bunga untuk Ahok, Pembodohan

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengkritik “aksi serbuan” karangan bunga ke Mabes Polri dan Mapolda Metro Jaya. Pesan yang tertera dalam karangan bunga itu sangat beragam, salah satunya ialah mendukung Polri dalam memberantas radikalisme, menjaga NKRI, hingga seruan menjaga Bhineka Tunggal Ika.

Pesan di karangan bunga itu oleh MUI dianggap membangun stigma yang menyudutkan salah satu pihak, seolah-olah radikal, intoleran dan anti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). MUI menolak anggapan itu.

“Jangan berlebihan lah, termasuk bunga untuk Ahok itu berlebihan, seolah-olah Ahok segalanya. Ngawur itu,” kata Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi MUI Azrul Tanjung, seperti dilansir Okezone, Rabu (3/5/2017).

Ia menjelaskan, umat Islam di Tanah Air sangat toleran. Buktinya ada orang yang berasal dari non-Muslim yang menjadi kepala daerah, khsususnya di luar DKI.

“Jadi enggak ada alasan kalau menyatakan umat Islam intoleran atau radikal,” ujar Azrul.

“Hari gini jangan lebay lah, berjalan normal saja. Kalau memakai bahasa Ahok, yaitu ‘jangan mau dibodohi pakai bunga’,” seloroh dia.

Sekadar diketahui, ratusan karangan bunga tampak membanjiri Mabes Polri. Menurut Danton Yanma Mabes Polri, Ipda Ondi, karangan bunga itu sudah mulai berdatangan sejak Selasa 2 Mei 2017 sore. (red)

CATEGORIES
TAGS