Novanto si “Papa Minta Saham”, Resmi Ketum Golkar

Loading

images

JAKARTA, (tubasmedia.com)  – Setya Novanto resmi terpilih menjadi Ketua Umum Golkar. Novanto berhasil unggul dari 7 kandidat lain dalam pemilihan yang dilangsungkan sejak dini hari, hingga pagi ini, Selasa (17/5/2015).

Mantan Ketua DPR ini, berhasil mendapat suara lebih dari syarat suara 30 persen yaitu 277 suara. Sementara itu, Ade Komaruddin juga berhasil memperoleh lebih dari syarat 30 persen yaitu 173 suara.

Calon urut nomor urut tiga, Airlangga Hartarto mendapat 14 suara, nomor urut empat Mahyudin hanya mendapat dua suara, nomor urut lima Priyo Budi Santoso satu suara, nomor urut enam Aziz Syamsuddin 48 suara, nomor urut tujuh Indra Bambang Utoyo mendapat satu suara, kemudian, calon nomor urut delapan Syahrul Yasin Limpo meraih 27 suara. Dan suara tidak sah, sebanyak 11 suara.

Dengan perolehan suara tersebut, seharusnya dilakukan putaran kedua antara dua suara terbanyak yaitu, antara Setya Novanto dan Ade Komaruddin.

Namun 7 Caketum lainnya sepakat untuk satu putaran dan Ade menyatakan mundur dari pemilhan dan mengalihkan dukungannya untuk Novanto sehingga Setya Novanto terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2016-2019.

Proses pemilihan berlangsung cukup alot setelah Novanto dan Ade Komarudin berhasil meraih 30 persen suara. Pada putaran pertama, Novanto meraih 277 suara dan Ade Komarudin meraih 173 suara.

Perjalanan politik Novanto di partai berlambang pohon beringin dimulai dari bawah. Namun, berkat kelihaiannya bergaul, Novanto berhasil dipercaya di berbagai posisi strategis termasuk menjadi bendahara umum Kosgoro selama beberapa periode hingga akhirnya menjadi bendahara umum Partai Golkar.

Papa Minta Saham

Pada krisis Partai Golkar di mana terjadi dualisme kepengurusan, Novanto juga mendapat kepercayaan dari Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie untuk menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2014-2018.

Namun, belum tuntas masa jabatannya, Novanto memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya itu pada 16 Desember 2015 lalu setelah tersandung kasus dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden dalam kasus yang dikenal dengan sebutan “Papa Minta Saham”  PT Freeport Indonesia.

Pada pelaksanaan Munaslub Golkar ini, Novanto juga merupakan kandidat dengan harta kekayaan terbesar yakni sebanyak Rp 114.769.292.837 dan USD 49.150. (tim)

CATEGORIES
TAGS