Partai Demokrat: Kenaikan BBM Subsidi Tidak Tepat

Loading

181114-nasional-angga-1

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Partai Demokrat menilai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi sebesar Rp 2.000 per liter, tidak tepat dilakukan saat ini mengingat harga minyak dunia justru sedang turun ke angka US$ 80 per barel. Sedangkan biaya yang disiapkan dalam APBNP tahun 2014 untuk harga minyak dunia sebesar US$ 105 per barel.

Wasekjen DPP Partai Demokrat, Andi Nurpati menilai rakyat semakin dibebani dengan kenaikan harga-harga barang akibat kenaikan harga BBM.

“Makanan, pakaian, transportasi, apalagi baru saja tahun 2013 BBM dinaikkan, tahun ini gas dan TDL juga naik, maka kenaikan harga BBM saat ini semakin menyulitkan hati rakyat,” kata Andi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/11).

Menurut Andi, DPR harus meminta penjelasan kepada Pemerintah terkait kenaikan harga BBM. Pemerintah juga wajib memberikan penjelasan kepada publik terkait alasan harga BBM naik sementara harga minyak dunia sedang turun dan APBN dianggap masih cukup.

Andi juga menyayangkan konsep buku putih yang diagung-agungkan PDIP selama ini tidak digunakan, mengingat PDIP menolak kenaikan harga BBM tahun lalu meski harga minyak dunia naik.

“SBY menaikkan harga BBM apabila harga minyak dunia naik, SBY juga beberapa kali menurunkan harga BBM saat harga minyak dunia turun. Nah sekarang ini Jokowi jadi aneh, harga minyak dunia turun tapi menaikkan harga BBM. DPR harus meminta pertanggungjawaban dan penjelasan pemerintah,” tegasnya.

DPR, lanjut Andi, juga harus mempertanyakan dana kartu sakti Jokowi, seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Mulai dari biaya cetak hingga dana yang digelontorkannya.

“Sumbernya dari mana dan kapan disetujui DPR, karena APBNP 2014 masih bahasan pemerintahan SBY,” tandasnya. (angga)

CATEGORIES
TAGS