Penjualan Alat Berat Meningkat

Loading

Laporan : Sabar Hutasoit

Budi Darmadi

Budi Darmadi

JAKARTA, (Tubas) – Dibutuhkan dana investasi sekitar US$1 miliar untuk menggenjot pertumbuhan industri alat berat nasional hingga sembilan persen, kata Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi, di Jakarta kemarin.

Menurut Budi, pertumbuhan kendaraan angkut untuk industri alat berat nasional akan terus mengalami peningkatan, terutama untuk sektor pertambangan, pertanian, dan konstruksi.

Seperti di alat angkut konsumsi untuk kebutuhan ekonomi pengangkutan gabah, bahan bangunan, ini akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, kata Budi menambahkan agar pelaku industri alat berat di negara berkembang lainnya untuk memindahkan industrinya ke Indonesia.

Pasalnya, untuk pembangunan industri alat berat dibutuhkan beberapa syarat, yaitu adanya industri pertambangan dan pertumbuhan pembangunan baik kontruksi maupun pertanian.

“Ini dua syaratnya, ada negara yang memang sedang bekembang tapi tidak punya pertambangan atau sebaliknya seperti Afrika punya pertambangan tapi tidak ada pertumbuhan ekonomi yang bagus, nah kita punya kedua-duanya,” ujar Budi.

Lebih lanjut Budi mengatakan, sudah ada beberapa investor yang berminat untuk mengembangkan industri alat berat di dalam negeri. Investor tersebut, kata dia, melihat kebutuhan dan pertumbuhan alat berat yang cukup menjanjikan di Indonesia.

“Semua merek produsen alat berat yang ada di sini sudah menyatakan minatnya untuk membangun basis produksi di Indonesia,” terangnya.

Budi mengatakan, untuk 2011, penjualan alat berat diprediksikan akan mengalami peningkatan 25 persen dari tahun 2010 yang sebesar 8.000 unit menjadi 10 ribu unit. ***

CATEGORIES
TAGS