Persoalan Ekonomi Semakin Kompleks

Oleh: Fauzi Aziz

 

KALAU kita mempelajari ekonomi dengan seluruh dinamika dan fenomenanya yang terjadi, hakekatnya sama saja, kegiatan dan proses ekonomi sedang bergerak. Ada yang terkait dengan soal konsumsi, investasi, belanja pemerintah serta kegiatan perdagangan internasional.

Pemahaman yang baik tersebut, tidak berarti kita harus tahu ilmu ekonomi atau teori-teori ekonomi. Ekonomi adalah kegiatan semua anggota masyarakat untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik, yaitu hidup makmur dan sejahtera.

Bisa menikmati hak-haknya dan memenuhi kewajiban-kewajiban. Menjalankan kegiatan ekonomi memerlukan proses yang membutuhkan sejumlah kesadaran bahwa hidup itu harus bisa menghasilkan karya sesuai bakat dan minat masing-masing.

Oleh sebab itu, setiap individu yang hidup bermasyarakat mendapatkan kesempatan yang sama menjadi insan ekonomi yang produktif selain menjadi insan ekonomi yang konsumtif karena semua memiliki kebutuhan dan keinginan untuk hidup layak sebagai insan ekonomi.

Sebab itu, dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, negara wajib menciptakan eco system yang memungkinkan individu dan masyarakat dapat mengembangkan bakat dan minatnya secara maksimal dalam kedudukannya selaku insan ekonomi.

Pendidikan dan pembelajaran serta kesehatan menjadi penting agar mereka mampu mengurus rumahtangga ekonomi dengan baik dan tumbuh secara bertahap menjadi kekuatan ekonomi rumah tangga, kekuatan rumah tangga ekonomi perusahaan dan pada akhirnya negara mampu menikmati benefit atas berkembang dan tumbuhnya kegiatan ekonomi masyarakat.

Intinya semua proses yang dilalui akan bisa membawa setiap insan ekonomi mampu melakukan kegiatan investasi, memproduksi barang dan jasa dan mampu melaksanakan perdagangan, baik di negerinya sendiri maupun di luar negeri.

Membangun dan menumbuhkan ekonomi adalah membangun sebuah peradaban bangsa yang maju dan mandiri, serta harus bisa bersaing dan berdiri sejajar dengan bangsa lain di dunia. Pemahaman ini membuat  kita makin mengerti bahwa masalah ekonomi, dinamika dan fenomena ekonomi memerlukan pendekatan yang bersifat multi dimensi karena persoalan ekonomi yang berkembang tidak akan bisa diselesaikan para ahli ekonomi sendiri.

Faktanya adalah persoalan ekonomi sudah semakin kompleks sehingga penangannya memerlukan pendekatan multidisiplin. Di dalamnya banyak terlibat berbagai bidang keahlian karena ekonomi juga berkaitan dengan kegiatan social enginering, sains dan teknologi serta inovasi dan melibatkan berbagai kebijakan publik.

Kita tidak melihat ekonomi dalam perspektif yang sempit, karena pada akhirnya kita akan berbicara soal ketahanan ekonomi sebagai satu sistem ekonomi nasional yang akan kita bangun sehingga kita berhasil menjadi  bangsa yang ekonominya berkemajuan, berkemandirian dan berdaya saing di fora nasional, regional maupun global.

Ekonomi yang kita bangun akhirnya dapat dikatakan menjadi sebuah budaya bangsa. Kebijakan moneter dan fiscal dan kebijakan-kebijakan lain sangat diperlukan terlibat dalam proses penumbuhan ekonomi. Penumbuhan ekonomi memerlukan disiplin, komitmen, kerja keras, kerja cerdas, teknologi, modal, ketrampilan dan keahlian, manajemen dan dukungan kebijakan negara yang berkualitas. Artinya penumbuhan ekonomi tidak bisa dilakukan dalam lingkungan yang terbatas atau dengan cara mengisolasi diri sehingga kapasitas ekonomi tidak bisa meningkat secara maksimal.

Oleh sebab itu, kegiatan ekonomi dan penumbuhan ekonomi harus berjalan tanpa hambatan dan gangguan. Tetapi tidak bisa difahami bahwa untuk itu tidak perlu diatur. Tetap saja penumbuhan ekonomi memerlukan regulasi. Yang perlu dipermudah dan dipercepat adalah pelayanan kepada masyarakat yang akan menjalankan aktivitas ekonomi.

Regulasi tetap harus ada demi menjaga ketertiban. Yang penting menjamin adanya kepastian hukum, sehingga masyarakat dapat melaksanakan kegiatan  ekonominya dengan tenang dan nyaman sehingga mampu menghasilkan profit yang optimal dan pada saat bersamaan pemerintah dapat ikut menikmati benefitnya. (penulis adalah  pemerhati masalah sosial ekonomi dan industri).