Pertumbuhan Ekonomi Jebol, Ini Kata Menkeu

Loading

rupiah-turun-2-01062014

JAKARTA, (tubasmedia.com)  – Kendati, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2016 masih jebol, yakni 4,92%, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro masih menyimpan optimisnya sembari mengatakan ekonomi Indonesia memasuki tren membaik.

Menurut Menkeu Bambang, target pertumbuhan ekonomi masih bisa tercapai, karena pertumbuhan ekonomi triwulan I-2016 lebih baik dari triwulan I-2015 yang mencapai 4,73%. Di mana, capaian triwulan awal akan sangat menentukan capaian di triwulan selanjutnya.

“Basis growth Q1 sudah lebih tinggi dibanding tahun lalu. Dan, potensi growth bisa lebih tinggi di triwulan berikutnya,” kata Menkeu Bambang di Jakarta, Kamis.

Menkeu Bambang menjelaskan, salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi triwulan I-2016 sedikit di luar perkiraan adalah konsumsi rumah tangga yang melambat karena permintaan dan daya beli masyarakat sedang menurun.

Untuk itu, lanjut mantan wakil menkeu era Susilo Bambang Yudhoyono ini mengatakan, salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja perekonomian adalah dengan mendorong daya beli masyarakat agar sektor konsumsi rumah tangga bisa memberikan kontribusi lebih maksimal pada pertumbuhan.

“Pelemahan growth konsumsi terjadi karena pengaruh income dan (masyarakat) masih menahan konsumsi. Maka perlu belanja pemerintah lebih besar dan kenaikan PTKP (pendapatan tidak kena pajak) 50 persen,” kata Bambang.

Sekedar mengingatkan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran konsumsi rumah tangga melambat pada triwulan I-2016, atau hanya tumbuh 4,94% dari biasanya yang berada di kisaran 5%. Semuanya ini dipicu pelemahan di seluruh kelompok lapangan usaha, kecuali sektor transportasi dan komunikasi serta sektor restoran dan hotel.

Meskipun demikian, lanjut Menkeu Bambang, pengeluaran konsumsi rumah tangga masih menyumbang distribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan I yaitu mencapai 56,86 persen, diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 33,16 persen dan ekspor 18,78 persen.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2016 sebesar 4,92 persen, lebih banyak didukung oleh konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) yang tumbuh 6,38 persen, PMTB 5,57 persen, konsumsi rumah tangga 4,94 persen dan konsumsi pemerintah 2,93 persen.

Namun, komponen ekspor dan impor masih terkontraksi masing-masing negatif 3,88 persen dan 4,24 persen seiring dengan perlambatan ekonomi di negara tujuan ekspor, penurunan harga komoditas, pelemahan permintaan domestik dan depresiasi rupiah. (red)

 

 

CATEGORIES
TAGS