PNM Latih Pelaku UMK Cerdas Baca Kondisi Pasar

Loading

index

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Lembaga keuangan nonbank milik Negara yang fokus pada pemberdayaan usaha mikro kecil (UMK), PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM cabang Jakarta, hingga Februari 2015 berhasil mencatatkan peningkatan outstanding pembiayaan sebesar 9,4%. Pembiayaan hingga Februari 2015 tercatat sebesar Rp 221,6 miliar, naik dari tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar Rp 202, 6 miliar.

Untuk meningkatkan kemampuan pelaku UMK serta mewujudkan komitmennya dalam memberikan nilai tambah pada bisnis UMK, PNM melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) melaksanakan pendampingan pada nasabah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMK) untuk terus meningkatkan jaringan Pemasarannya. Hal ini dimaksudkan agar pelaku UMKM menjadi wirausahawan yang unggul dan berdaya saing.

Executive Vice President Arief Mulyadi PT PNM (Persero) mengatakan, bahwa minimnya pengetahuan terhadap pentingnya pemasaran pada sebuah produk menjadi alasam PNM menyelenggarakan program pelatihan UMK. “Program capacity building ini akan berkontribusi positif pada pendapatan perseroan karena UMK menjadi loyal pada PNM dan terus menjadikan perusahaan kami sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya,” kata Arief, Kamis (12/3/15).

PNM Cabang Jakarta mengawali kick off program PKU 2015 di wilayah Jabodetabek dengan melaksanakan pelatihan regular pada 100 nasabah perusahaan yang berasal dari berbagai macam sector usaha, diantaranya perdagangan, toko klontong, hingga pengusaha kontrakan berasal dari klaster Bekasi Juanda.

Pemimpin Cabang Jakarta, Mariatin Sri Widowati, menjelaskan dengan pelatihan rutin yang kerap dilakukan pada nasabah di wilayah Jakarta dan sekitarnya, dapat mengubah mind set pelaku UMK untuk terus berinovasi agar usahanya semakin maju dan berdaya saing. Pemberdayaan yang dilakukan PNM bukan hanya dalam bentuk pinjaman modal usaha, tetapi juga pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas usaha dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) para pelaku UMK.

“Karena itu dalam melakukan suatu pelatihan, selalui dipilih tema-tema tertentu berdasarkan kondisi di setiap daerah. Perusahaan mengharapakan pelaku UMK semakin cerdas dan pintar membaca kondisi pasar yang sering berubah untuk mengantisipasi dampak lanjutan yang bisa berakibat bagi kelangsungan usaha mereka,” tambahnya.

Selama tahun 2015 ini, cabang Jakarta menargetkan akan melaksanakan 7 (tujuh) kali pelatihan yang terbagi ke dalam 5 (lima) kali pelatihan regular dan 2 (dua) kali pelatihan klasterisasi. “Seiring dengan terus bertumbuhnya profitabilitas perusahaan, kami pun terus akan meningkatkan program pendampingan kami kepada UMK, baik secara kualitas maupun kuantitas,” tutupnya. (angga)

CATEGORIES
TAGS