Produksi Kedelai Nasional Terus Ditingkatkan

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

GROBOGAN, (TubasMedia.Com) – Produksi kedelai nasional akan terus di tingkatkan. Pasalnya, kebutuhan bahan baku tempe dan tahu mencapai 2,4 juta ton, tetapi baru bisa dipenuhi dari hasil panen petani sekitar 850 ribu ton atau sekitar 35 persen.

“Kita masih mengimpor 1,55 juta ton dari Amerika Serikat. Kami minta pimpinan daerah dan petani terus berusaha agar produksi kedelai nasional bisa meningkat. Pemerintah membantu benih, pupuk, dan trizobiem (vegetative) kepada peani,” kata Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan seusai pencanangan gerakan panen kedelai 2013 di Desa Pojok, Kecamatan Tawangharjo, Grobogan, baru-baru ini.

Petani kedelai di Indonesia, jelas Wamen, pada umumnya telah berusaha meningkatkan produktisinya, seperti petani di Grobogan dengan produksi kedelai yang mencapai 2,2 hingga 2,4 ton per hektar. Sedang tingkat nasional baru mencapai 1,2 ton per hektar. Untuk lebih merangsang petani tetap menanam kedelai, pemerintah selain membantu benih, pupuk dan dan trizobiem juga berusaha harga jual kedelai di tingkat petani tidak terpuruk akibat ulah pedagang dan tengkulak.

Bupati Grobogan H Bambang Pudjiono mengatakan produksi kedelai daerahnya mampu menguasai pasar Jateng. Pada tahun 2012 produksi kedelai Grobogan mencapai 65.775 ton atau 43,14 persen terhadap total produksi kedelai Jateng sebesar 152.416 ton.

Pada tingkat nasional, Grobogan memberi kontribusi 7,72 persen terhadap total produksi kedelai nasional sebesar 851.647 ton. Produksi sebanyak itu diperoleh di areal tanaman seluas 24.500 hektar. Luas tanam sebanyak itu tersebar di Kecamatan Purwodadi ,Toroh, Tawangharjo, Ngaringan, Grobogan, Pulokulon, Kradenan, Gabus, Penawangan, dan Geyer
Meski mampu memberi kontribusi cukup besar di tingkat Jateng dan nasional, tambah bupati ternyata belum mampu mencukupi kebutuhan perajin tempe dan tahu di Grobogan. “Setiap panen raya tiba, kedelai Grobogan langsung diserbu pedagang luar daerah. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan, perajin tahu dan tempe terpaksa mensuplai kedelai impor,” kata Bambang. (sofi)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS