Radikalisme

Loading

Oleh : Fauzi Azis

Ilustrasi

Ilustrasi

RADIKALISME adalah sebuah fenomena kehidupan manusia yang menyimpang dari kodratnya. Kalau mau ditelusuri secara utuh, penyebab radikalisme tentu sangat multidimensional. Yang pasti, fenomena ini muncul dan terlahir karena ketidakpuasan manusia atas lingkungan dimana dia hidup dan tinggal yang habitatnya sudah sangat tidak sehat dan mengganggu.

Tak ubahnya binatang ketika habitat mereka terganggu maka reaksi yang muncul adalah mereka melawan dengan kekuatan naluri kebinatangannya atau bertahan dan setelah itu mereka mati. Perlawanan binatang untuk bertahan hidup itulah yang dilakukan manusia secara reaksional ekstrim atau sering kita menyebutnya Radikal.

Jadi sikap radikal seseorang atau sekelompok orang terlahir bukan karena ajaran agama, apapun agamanya, karena agama tidak pernah mengajarkan kekerasan kepada pemeluknya, akan tapi kedamaian, kebersamaan, kebersahajaan dan juga kebaikan dan kemaslahatan-lah yang diajarkan.

Patut disadari bahwa sikap ekstrim atau radikal dari orang atau sekelompok orang terbentuk dari akibat proses transformasi kemanusiaan yang tidak berhasil atau gagal, atau bisa disebut sebagai wujud penerapan sistem pendidikan yang tidak berhasil dalam melakukan proses transformasi. Sikap arogan, sombong dan sikap manipulatif yang dilakukan oleh manusia itu sendiri, sejatinya adalah penyebab terjadinya radikalisme, termasuk sikap manusia yang sering ingin mengekploitasi orang lain demi kepentingan sendiri.

Penjajahan dari yang kuat kepada yang lemah dan bentuk-bentuk penindasan secara sadar yang dilakukan manusia adalah akar masalah terjadinya radikalisasi, bukan karena agama. Karena itu, kalau mau menghilangkan radikalisme, maka langkah yang paling bijak adalah kembalilah hidup sebagaimana fitrahnya manusia, perbaiki sistem dan metode pendidikan dan pengajaran dalam arti luas sejak bayi terlahir dalam buaian sang bunda.

Upaya ini harus menjadi ikhtiar kita bersama (pemerintah dan masyarakat, termasuk para elite partai maupun ormas, lembaga pendidikan). Percayalah bahwa ajaran agama jangan pernah dipersalahkan, karena ajaran agama selalu menuntun seseorang untuk selalu berbuat baik terhadap sesama manusia di dalam kehidupan dan selalu berbagi kepada manusia yang lain ketika menghadapi kesulitan hidup.

Konsep kehidupan yang diajarkan agama tidak akan penah menjebak manusia ke dalam persoalan interest, karena ajaran agama sifatnya universal dan berlaku buat siapa saja. Lain halnya kalau konsep kehidupan itu diciptakan oleh manusia bisa saja/dapat melahirkan conflict of interest. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS