Rakyat Bertanya, Wiranto dan Sri Mulyani Masuk Kabinet, Apa tidak ada Lagi Orang yang Lebih Baik

Loading

sri-mulyani_20160722222222

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7/2016) mengumumkan perombakan Kabinet Kerja untuk kali kedua sejak yang pertama pada 12 Agustus tahun lalu, dan pada hari yang sama melantik menteri pada jabatannya masing-masing.

Beragam fakta menarik mengiringi perombakan kabinet ini terkait dengan pergeseran jabatan, nama menteri dan latar belakang mereka.

Salah satu yang menarik adalah kemunculan anak mantan menteri yang menduduki jabatan yang sama dengan ayahnya, yakni Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto yang menduduki jabatan yang sama dengan yang pernah diduduki ayahnya Hartarto Sastrosoenarto pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993) pada era pemerintahan Presiden Soeharto.

Airlangga bukan merupakan sosok baru di bidang perindustrian karena dalam kapasitas sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014 pernah menduduki Ketua Komisi VI yang membidangi masalah perindustrian.

Fakta menarik lainnya adalah kembalinya menteri pada posisi yang sama setelah bertahun-tahun ditinggalkan, yakni Wiranto yang kembali menduduki jabatan Menko Polhukam dan Sri Mulyani Indrawati yang menggawangi kembali jabatan Menteri Keuangan.

Wiranto pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid pernah menduduki jabatan Menko Polhukam kurang dari lima bulan, yakni sejak 26 Oktober 1999 hingga 15 Februari 2000. Mantan Panglima TNI (16 Februari 1998 hingga 26 Oktober 1999) merangkap Menhankam (14 Maret 1998 hingga 20 Oktober 1999) itu pernah terkena reshuffle oleh Presiden Abdurrahman Wahid.

Sri Mulyani pada masa pemerintahan Presiden Yudhoyono pernah menduduki jabatan Menteri Keuangan pada Kabinet Indonesia Bersatu II (7 Desember 2005 hingga 20 Mei 2010) dan sempat merangkap menjadi Pelaksana Tugas Menko Perekonomian pada 13 Juni 2008 hingga 20 Oktober 2009.

Wanita pertama yang menjadi Menteri Keuangan terbaik Asia tahun 2006 itu kemudian menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia di Washington DC, Amerika Serikat, sejak 1 Juni 2010, sekaligus menjadi orang Indonesia pertama yang menduduki jabatan itu.

Sebelumnya Sri Mulyani pernah menduduki jabatan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada Kabinet Indonesia Bersatu (21 Oktober 2004 hingga 7 Desember 2005). Namun dirinya terkait kasus Bank Century yang kasusnya sampai sekarang masih mengawang.

Dalam kaitan ini sejumlah anggota masyarakat meempertanyakan kembalinya Wiranto dan Sri Mulyani yang keduanya di mata masyarakat sama-sama memiliki kasus yang belum kunjung berakhir.

‘’Terserah Wiranto dan Sri Mulyani bersalah atau tidak, tapi kan sudah pernah kena kasus. Koq masih dipakai lagi. Apa nggak ada lagi orang Indonesia yang lebih pintar dan lebih baik dari mereka,’’ demikian sekelompok anggota masyarakat yang ditemui tubasmedia.com sesaat setelah Jokowi mengumumkan susunan cabinet yang baru.

Anggota masyarakat yang sulit menyebut namanya karena jumlahnya cukup banyak itu juga bertanya kenapa Rizal Ramli yang bersuara vocal itu ditendang dan kenapa Menteri Kesehatan masih dipertahankan sementara ada kasus vaksin palsu.

Demikian juga Rini kenapa masih dipertahankan sementara kalangan DPR sudah tidak mengijinkannya lagi masuk ke gedung DPR. Dan tidak kalah sengitnya masyarakat bertanya kenapa Puan Maharani tidak ikut di-reshuffle padahal sebagai Menko, Puan dinilai masyarakat tidak ada apa-apanya.(sabar)

CATEGORIES
TAGS