Sebagian Besar Pabrik Pupuk Berusia Tua

Loading

Laporan: Sabar Hutasoit

Ilustrasi

JAKARTA, (Tubas) – Pupuk merupakan salah satu sarana produksi pertanian yang memiliki peranan penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Kebutuhan pupuk diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan upaya peningkatan produksi dan produktivitas hasil pertanian.

Hal itu dikatakan Dirjen Basis Industri Manufaktur (BIM) Kementerian Perindustrian, Ir Panggah Susanto MM kepada Tubas di ruang kerjanya pekan silam.

Menurutnya, kebijakan pemupukan di sektor pertanian dimasa mendatang mengarah pada penggunaan pupuk majemuk/NPK dan pupuk organik, namun sebagian besar pabrik pupuk sudah berusia tua dan tingkat efisiensi relatif rendah.

Akan tetapi pemerintah menargetkan peningkatnya kapasitas produksi pupuk urea, majemuk/NPK dan pupuk organik sekaligus mengembangan industri pupuk majemuk/NPK.

‘’Pengembangan industri pupuk organik yang diarahkan ke daerah-daerah yang memiliki potensi kontinuitas penyediaan bahan baku,’’ tambahnya.

Kendati demikian lanjut Panggah, permesinan sudah tua (obsolete) sehingga efisiensi energi dan penggunaan bahan baku menjadi sangat rendah ditambah lagi pasokan gas bumi untuk industri pupuk semakin terbatas. ‘’Belum lagi harga gas bumi terus meningkat dan tidak sama diantara pabrik pupuk,’’ tambahnya.

Disebutkan bahwa alokasi pasokan gas bumi Pabrik Kaltim-5 sebesar 80 MMSCFD belum efektif karena belum adanya persetujuan Menteri Keuangan terkait insentif dari pemerintah kepada KKKS bilamana terjadi kondisi dimana harga berdasarkan formula berada di bawah harga keekonomian KKKS. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS