Setiap Tahun, Indonesia Butuh 2,1 Juta Ton Garam Industri
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Setiap tahun Indonesia membutuhkan 1,9 sampai 2,1 juta ton garam industri untuk kegiatan produksi tekstil dan kertas, pengeboran, farmasi dan industri makanan-minuman (mamin).
Saat ini sebanyak 70% ketersediaan garam industri yang diserap oleh industri pulp paper, 20% diserap kegiatan pengeboran industri pertambangan dan 10% sisanya intuk industri farmasi dan aneka industri lainnya.
Keterbatasan teknologi menjadi penyebab utama jenis garam industri yang memiliki kandungan NaCl 97% ke atas belum diproduksi di dalam negeri, kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri Partogi Pangaribuan saat ditemui tubasmedia,com di Kantornya, Rabu (10/12/2014).
“Budidaya garam kita belum banyak yang pakai teknologi sepertia geomembrane. Makanya garam kita cuma bisa produksi yang 94,7% kadar NaCl-nya,” katanya. Indonesia bukan sama sekali tidak menerapkan teknologi dalam budidaya garam. Penggunaan teknologi geomembrane sudah diterapkan oleh PT Garam. Sayangnya belum bisa diterapkan merata di tingkat petani tambak garam. (siswoyo)