Tanah Longsor Ancam Tasikmalaya Selatan

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

TASIKMALAYA, (Tubas) – Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Tasikmalaya sejak beberapa pekan terakhir ini menjadi persoalan baru bagi Pemkab Tasikmalaya. Pasalnya Kabupaten Tasikmalaya Selatan merupakan daerah rawan longsor karena tanahnya yang labil seperti peristiwa longsor yang menimpah gedung SDN Mayangcinde Desa Sirnaraja Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya.

Agus Mulyadi, Kepsek SDN Mayangcinde menambahkan lima ruangan kelas yang terkena bencana gempa tahun lalu, ternyata belum seluruhnya mendapatkan dana rehab dari pihak Pemda setempat. Ke- lima ruang kelas yang terkena gempa beberapa tahun lalu, sampai kini masih belum dibangun dan sangat memprihatinkan hingga membuat kurang maksimal belajar anak didik

“Memang kami dapat bantuan dua unit ruang kelas baru, serta satu unit untuk ruang kantor dari pemerintah dan swadaya masyarakat. Itupun belum rampung dan tetap saja belum cukup, karena jumlah ruangan kelas yang hancur saat gempa mencapai lima unit. Otomatis, kami sekarang masih kekurangan tiga ruang kelas baru,” kata Agus.

Sekitar 88 siswa SDN itu, harus belajar ngagepor dan berdesa-desak di ruang kelas yang kondisinya sudah tua. Ironis, ruang belajar beratapkan deklit (bangunan eks gempa) tidak dapat digunakan saat hujan turun karena air masuk ruangan kelas

Menurut penyelusuran tubasmedia.com, pekan lalu, sudah dua tahun kondisi SD Cigalontang mengkhawatirkan. Tercatat, hampir 27 SD dari 45 SD di Cigalontang rusak berat diguncang gempa 2009 lalu. (hakri miko)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS