Tasikmalaya “Dihuni” Banyak Pengangguran

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

TASIKMALAYA, (tubasmedia.com) – Salah satu momentum yang paling ditunggu warga Tasikmalaya setelah memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus bertepatan hari jadi Tasikmalaya yang ke-903. Puluhan ribu warga dari 39 kecamatan memanfatkan kesempatan tatap muka dengan Bupati Tasikmalaya, H Uu Ruzhanul Ulum.

Warga tumpah ruah memadati kawasan perkantoran Setda Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dengan beragam kostum dan kendaraan hias dalam semangan kebersamaan merayakan hari jadi Tasikmalaya yang jatuh pada 21 Agustus 2014.
Gaung hari kebersamaan warga Kabupaten Tasikmalaya tersebut berlangsung dengan melakukan napak tilas ke Situs Gegerhanjuang di Leuwisari.

Pada Kamis, seluruh masyarakat yang merupakan perwakilan 39 kecamatan melakukan helaran seni budaya dari mulai musik, tarian hingga pencak silat di kawasan Setda Kabupaten Tasikmalaya. Di samping memakai kostum-kostum unik, warga juga membawa hasil bumi berupa beras, buah-buahan, makanan hingga minuman tradisonal yang sebagian diserahkan kepada unsur pejabat Pemkab Tasikmalaya.

Puncak acara Hari Jadi Kabupaten Tasikmalaya itu kemudian ditutup dengan sidang paripurna istimewa di Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya. Selain unsur eksekutif dan legislatif, hadir pula tokoh masyarakat serta sejumlah perwakilan dari organisasi masyarakat dan kepemudaan.

Momentum hari jadi ke-903 bagi Kabupaten Tasikmalaya bukan berarti terbebas dari sejumlah masalah sosial. Bupati Tasikmalaya, H Uu Ruzhanul Ulum mengakui Kabupaten Tasikmalaya masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan pembangunan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Selain itu pembangunan infrastruktur masih belum maksimal khususnya pada sarana jalan ke sejumlah kecamatan. Masih banyak jalan rusak dan belum bisa diperbaiki dan ini cukup dikeluhkan.

“Kami akui di usia 903 tahun ini masih banyak pekerjaan dan permasalahan yang belum kita selesaikan, khususnya infrastruktur pembangunan di daerah. Baru sebatas jalan kabupaten, belum menyentuh pada jalan desa,” ujarnya.
Bupati pun mengatakan, Tasikmalaya masih banyak “dihuni” pengangguran. Minimnya lapangan pekerjaan juga harus menjadi perhatian, termasuk ledakan penduduk yang belum bisa ditangani dengan maksimal.

Pemerataan lapangan kerja menjadi poin penting, sebab bagi masyarakat di pelosok mereka hanya mengandalkan sektor pertanian saja. Maka dari itu ke depan pihaknya akan terus berupaya untuk memperbaiki kondisi yang ada, seperti pembangunan irigasi, listrik masuk desa. (hakri/dadang)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS