Teddy Sianturi: Jangan Jadikan Indonesia Hanya Sasaran Pasar

Loading

IMG_6519.jpg2

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Direktur Industri Kimia Hilir, Kementerian Perindustrian, Teddy C Sianturi mengharapkan para peserta pameran barang modal agar menindaklanjuti kehadirannya di Indonesia dengan  berinvestasi melalui pembangunan industri di Indonesia.

‘’Kami dari pemerintah sangat mengharap para pengusaha asing itu jangan hanya memamerkan produknya di negara kita. Tapi harus pula melanjutkannya dengan membangun pabrik di Indonesia,’’ kata Tedy menjawab wartawan usai membuka pameran “All Pack Indonesia, All Print Indonesia dan Indo LED 2016’’ di PRJ Kemayoran, Jakarta Pusat, kemarin.

‘’Saya menyambut baik pelaksanaan pameran ini sebagai ajang promosi dan penyebaran informasi atas teknologi terkini yang aplikatif untuk industry. Tapi jangan berhenti disitu dan jangan menjadikan Indonesia sebagai sasaran pasar semata,’’ kata Teddy.

Sebelumnya dalam sambutan pembukaan, Teddy mengatakan saat ini perekonomian global sedang mengalami perlambatan dan turut menghimpit perekonomian Indonesia.

Pertumbuhan industri pengolahan non-migas pada triwulan I 2016 sebesar 4,46 persen, mengalami perlambatan apabila disbanding dengan triwulan I 2015 yang mencapai 5,26 %.

Meskipun demikian katanya, sektor industri pengolahan non-migas mamsih memiliki kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian nasional yaitu sebesar 18,41 persen.

Angka ini katanya menunjukkan bahwa industry plastik terutama pengemasan memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan dengan didukung oleh pertumbuhan ekonomi dan pasar yang besar.

Hal ini lanjut Teddy perlu didukung oleh peran aktif pemerintah terkait ketersediaan bahan baku, energy, tenaga kerja yang kompeten, peluang pasar serta kemudahan perizinan untuk menarik masuknya investasi di sektor hulu dan hilir.

Perkembangan di sektor industri farmasi, kosmetika dan sektor industri lainnya diharapkan dapat meningkatkan konsumsi kemasan plastik di Indonesia yang saat ini hanya sekitar 17 kg/kapita/tahun, relative rendah dibandingkan Singapura (80 kg), Thailand (40 kg) dan Malaysia (35 kg).

Bahkan konsumsi kemasan plastic di Eropa dan Amerika Serikat menurut Teddy melebihi 100 kg/kapita/tahun. ‘’Hal ini mengindikasikan masih besarnya peluang dalam pengembangan industri kemasan plastik di dalam negeri,’’ ucapnya. (sabar)

 

CATEGORIES
TAGS