Tidak Tepat Sasaran Beli Gas Elpiji 3 Kg dengan e-KTP

Loading

elpiji

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kini, subsidi gas elpiji 3 kg semakin tidak tepat sasaran. Alasannya ? Program konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg sejak tahun 2005 itu banyak yang dinikmati oleh orang kaya. Pemerintah merencanakan pembelian gas elpiji 3 kg dengan menggunkan e-KTP.

Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengungkapkan konsumsi elpiji 3 kg setahun rata-rata mencapai 5,2 juta MT ton. Namun, yang dikonsumsi rakyat miskin dan usaha kecil menengah (UKM) jumlahnya hanya sekitar 1,7 juta -1,9 juta metrik ton (MT).

Namun, menurut Bambang, volume konsumsi elpiji 3 kg nasional mencapai 5,2 juta MT, sementara rakyat miskin dan usaha kecil hanya 1,9 juta MT. Berdasarkan data teresebut besarnya konsumsi elpiji 3 kg yang tidak tepat sasaran. Ada sekitar 3,3 juta MT atau 3.300 juta kilogram yang tidak tepat sasaran. Nilai subsidi per kg elpiji 3 kg sekitar Rp 5.000/kg, artinya ada kebocoran Rp 5.000 dikalikan 3.300 juta kg/tahun. Dari perkalian tersebut, anggaran subsidi elpiji yang tidak tepat sasaran mencapai Rp 16,5 triliun/tahun.

Tahun ini pemerintah menganggarkan dana Rp 28 triliun dengan volume elpiji 3 kg sebanyak 5,7 juta MT.Pemerintah sampai saat ini masih merancang sistem distribusi tertutup elpiji 3 kg. Agar lebih tepat sasaran, pembelian elpiji tabung melon ini bisa menggunakan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP).

“e-KTP bisa dijadikan seperti e-money, bisa untuk menerima bantuan, bisa juga untuk penyaluran subsidi termasuk untuk pendistribusian tertutup untuk elpiji 3 kg‎,” ujar pengamat Ekonomi UI Muslimin Anwar di Jakarta, (3/3/2015). (siswoyo)

CATEGORIES
TAGS