Warga Dukuh Brungkah Kekeringan

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

KLATEN, (Tubas) – Pemerintah Desa Pakisan, Kecamatan Cawas, menyesalkan sikap Pemerintah Kabupaten Klaten yang lamban dalam penanganan air bersih di Dukuh Brungkah. Bahkan, dalam dua pekan terakhir, kekeringan mulai melanda dukuh tersebut.

“Saya tidak tahu kenapa janji Pemkab Klaten untuk memberikan bantuan air bersih di Dukuh Brungkah tak kunjung datang,” ujar Kepala Dusun (Kadus) III, Desa Pakisan, Suryono, kepada tubasmedia.com, baru-baru ini.

Menurut Suryono, dengan keterlambatan itu, sebagian besar warga yang kurang mampu terpaksa mencari sejauh 500 meter ke warga sekitar yang air sumurnya tidak tercemar bakteri Eschericia coli (E. coli). Air bersih sangat dibutuhkan warga Brungkah, katanya.

“Bagi warga yang mampu, bisa membeli air isi ulang dalam galon dengan harga berkisar Rp 3.500/ galon. Empat galon air isi ulang, bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan selama empat sampai lima hari,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pakisan, Pritama, menyatakan, sudah melayangkan surat secara resmi kepada Bupati Klaten, Sunarna tentang warga Dukuh Brungkah yang menghendaki supaya dropping air bersih tidak dihentikan.

“Kami selama ini menunggu kepastian pembangunan saluran air bersih dari PDAM Klaten. Karena hal itu menjadi jalan keluar jangka panjang yang dinanti oleh warga,” tambah Pritama. (anthon)

CATEGORIES
TAGS