131 Industri TPT Berencana Merumahkan Karyawan

Loading

Laporan: Redaksi

Lili Asdjudiredja

Lili Asdjudiredja

JAKARTA, (Tubas) – Tidak kurang dari 131 perusahaan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di sekitar Jawa Barat berencana untuk merumahkan karyawannya. Pasalnya, produk dari 131 industri TPT itu kalah bersaing dengan produk Cina yang dijual dengan harga sangat murah di dalam negeri.

Hal itu dikatakan anggota DPR Komisi VI, Lili Asdjudiredja kepada tubasmedia.com di ruang kerjanya pekan silam. Rencana aksi merumahkan karyawan itu katanya tidak akan dilakukan secara serentak, namun bertahap untuk mencegah terjadinya kerusuhan. Kepada pemerintah kata Lili sudah diinformasikan rencana aksi dari ke-131 industri TPT tersebut.

Menjawab pertanyaan dikatakan, rencana aksi merumahkan karyawan tersebut harus dicegah dan jangan dibiarkan sampai terlaksana. Dengan cara apapun katanya, tindakan merumahkan karyawan saat ini sangat beresiko berat kendati alasan pihak perusahaan dapat diterima akal.

“Memang benar pengusaha TPT nasional kini kewalahan menghadapi gempuran produk Cina yang dijual di Indonesia dengan harga yang amat murah,” kata Lili.

Sebenarnya menurut Lili, ditinjau dari biaya produksi, produk Cina jauh lebih unggul dibanding Indonesia. Dari perbedaan tingkat suku bunga saja, Cina yang hanya 5,7 persen sudah pasti lebih unggul dibanding produk Indonesia yang tingkat suku bunganya 14 persen. Belum lagi fasilitas lain seperti keringanan pajak misalnya.

“Ditambah lagi dengan pengadaan infrastruktur yang mendukung sektor industri, sebagian besar produk Cina sulit kita kalahkan dan produk Cina itu semakin merajalela dengan menggunakan instrumen pasar bebas China – ASEAN,” kata Lili.

Untuk itu kata Lili, pemerintah harus segera bertindak menyurati WTO (World Trade Organization) menceritakan dampak negatif kebijakan ACFTA terhadap kelangsungan hidup industri di Indonesia.

“Kebijakan CAFTA untuk Indonesia harus ditinjau ulang asal pemerintah mau secara terbuka mengakui efek negatifnya. Lihat itu di Jawa Barat, banyak industri TPT yang mengeluh,” katanya. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS