2014, Indonesia Mengurangi Impor Garam

Loading

Laporan: Redaksi

Direktur Indstri Kimia Dasar, Ditjen Basis Industri manufaktur (BIM) Tony Tanduk

Direktur Indstri Kimia Dasar, Ditjen Basis Industri manufaktur (BIM) Tony Tanduk

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Diperkirakan awal 2014, PT Cheetam Garam Indonesia sudah akan berproduksi komersial dan produk awal sekitar 100.000 ton sementara target sekitar 200.000 ton per tahun.

‘’Jika proyeksi ini sudah terealisasi, volume impor garam akan dapat dikurangi,’’ kata Direktur Indstri Kimia Dasar, Ditjen Basis Industri manufaktur (BIM) Tony Tanduk kepada Tubas di ruang kerjanya, Kamis pekan silam.

Menjawab pertanyaan dikatakan, saat ini volume impor garam, baik garam konsumsi maupun garam industri belum dapat dikurangi sebab kebutuhan nasional terus meningkat sementara pasokan dalam negeri sangat terbatas.

‘’Tapi dengan kehadiran Cheetam, secara perlahan impor akan berkurang dan devisa akan dapat dihemat,’’ tambahnya.

Menurut Tony, untuk menambah produksi garam dalam negeri, pemerintah menghadapi kesulitan pengadaan lahan dan masalah lahan adalah masalah utama soal industri garam. Pasalnya tidak gampang mencari lahan yang cocok digunakan sebagai lahan garam dan kalaupun ada, harga lahan teramat mahal. Lahan baru bisa mencapai Rp 40 juta untuk satu hektare dan untuk membeli seribu hektar, butuh investasi Rp 40 miliar.

‘’Investasi sebesar itu dari mana bisa kita dapatkan dan kalaupun dana itu ada, lahan yang cocok sulit ditemukan,’’ katanya.

Seperti diketahui, PT Cheetam Garam Indonesia menanamkan investasi senilai US$ 20 juta untuk mendirikan pabrik garam di Nusa Tenggara Timur (NTT). Pabrik garam tersebut akan dibangun di lahan seluas 1.050 hektare.

Dikabarkan, Cheetam Indonesia kesulitan memenuhi kebutuhan lahan. Pasalnya, sekitar 770 hektare belum menemui penyelesaian, karena merupakan lahan ulayat yang dilindungi. Namun kabar terakhir menyebutkan Cheetam telah mendapatkan komitmen dari pemerintah daerah setempat untuk penyelesaian status lahan itu.

Bahkan, Cheetam telah mendapatkan pengesahan lahan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN). Sehingga tinggal menunggu pengesahan dari pemerintah setempat.

Selama ini, Cheetam menjadi pengimpor garam untuk memenuhi permintaan di dalam negeri. Sepanjang tahun 2011 lalu, PT Cheetam mengimpor sekitar 70.000 ton garam. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS