2025 Indonesia dapat Mengurangi70 % Sampah Plastik di Laut

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar meluncurkan Program Penelitian dan Percontohan Intersepsi Sampah Plastik dengan menggunakan River Cleaning-up Sysstem (RSC) di Kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta, pada Senin, (13/5/2019).

Program hasil kerja sama Kementerian Infrastruktur dan Lingkungan Belanda ini, diluncurkan sebagai perwujudan komitmen Pemerintah Indonesia yang menargetkan pada tahun 2025, Indonesia dapat mengurangi 70 persen sampah plastik di laut.

“Nanti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kita minta untuk merancang lagi apa yang perlu dari barang ini dari pengalaman kita terkait sampah ini, yang perlu kita tambah atau kurangi. Kalo ini kita laksanakan akan banyak sekali dampaknya,” kata Menko Luhut, di Kawasan Indah Kapuk, Jakarta.

Menko Luhut mengatakan proyek percontohan ini memiliki tujuan untuk membuktikan kinerja RCS ekstraksi limbah dan plastik dari sungai dan cara kerja manajemen limbah untuk bisa memilah plastik dari limbah lain, sehingga dapat didaur ulang atau dibuang dengan cara yang ramah lingkungan.

Diharapkan, dengan proyek percontohan ini menghasilkan data sebenarnya sampah dari sungai, serta mendapatkan solusi pengelolaan sampah secara terpadu.

“Ini akan membawa Indonesia lebih bagus lagi. Jika melihat sungai ini bisa bagus seperti ini kalau kita lakukan bersih-bersih ini akan menjadi suatu kebanggaan untuk kita. Apa yang kita lakukan ini adalah untuk anak cucu kita dan untuk generasi mendatang,” kata Menko Luhut.

RCS  adalah salah satu sistem yang dibangun dengan tujuan utama untuk membuat lautan bebas dari plastik. RCS ini akan mengekstraksi sampah plastik yang mengalir di sungai, menampungnya dalam kantong-kantong besar melalui conveyor belt, kemudian dibawa ke tepi sungai untuk diangkut ke tempat penampungan sementara untuk dipilah dan di daur ulang agar jumlah sampah yang diangkut ke TPA semakin sedikit.

Di samping itu, Menko Luhut juga meminta agar setiap perusahaan atau NGO mengadakan RSC untuk ditempatkan di sungai-sungai yang lainnya agar membantu sampah-sampah diproses melalui 3R yakni reduce, reuse, recycle. (red)

CATEGORIES
TAGS