50 Tahun Film James Bond, Mulanya Ditolak

Loading

Oleh: Willy Hangguman

Ilustrasi

FILM seri James Bond? Tak gaul kalau tak sampai mengenal film tentang mata-mata itu. Kehadiran film itu selalu dinantikan dengan penuh antusias di seluruh dunia. Selain kisahnya yang menarik untuk diikuti, karena selalu diwarnai ketegangan, film seri James Bond menarik karena film ini selalu menjadi trendsetter dalam memanfaatkan teknologi, aksi bintang James Bond yang memukau dan cewek-cewek Bond yang aduhai.

Dunia akan merayakan 50 tahun munculnya film James Bond yang mengisahkan sepak terjang agen M16 ciptaan Ian Fleming, novelis asal Inggris, 5 Oktober 2012. Tanggal itulah film James Bond pertama Dr. No yang dibintangi oleh aktor asal Skotlandia, Sean Connery, dirilis pertama kali.

Sejak saat itu sampai sekarang, sudah 23 film James Bond diproduksi. Sudah enam aktor yang memerankan agen 007 itu. Mereka adalah Sean Connery yang memainkan enam film James Bond, George Lazenby satu film, Roger Moore tujuh film, Timothy Dalton dua film, Pierce Brosnan empat film, dan Daniel Craig tiga film.

Film-film James Bond itu dari Dr. No (1962) yang disutradarai oleh Terence Young dan dibintangi oleh Sean Connery sampai Skyfall (dirilis 26 Oktober 2012 di Inggris) karya Sam Mendes dan dibintangi oleh Daniel Craig telah menghabiskan dana produksi sekitar $ 1,04 miliar atau Rp 9,9 triliun dengan kurs Rp 9.500 per dolar.

Pendapatan film seri James Bond selalu laris manis di pasar. Seri James Bond yang sudah diputar (22 judul) telah mendapat pemasukan gros $ 5,03 miliar atau Rp 47,8 triliun, pendapatan gros terbesar kedua sepanjang masa setelah film-film Harry Potter. Akan tetapi, keberhasilan pemasaran film seri James Bond tidak jatuh dari langit. Ketika pertama kali novel Ian Fleming mau diangkat ke layar lebar, sejumlah produser menolaknya mentah-mentah. Hollywood mengkritik film tersebut terlalu berbau Inggris dan susah dipasarkan ke seluruh dunia.

Melangkah Lebih Jauh

Setelah sukses pembuatan film televeisi Climax! yang dibuat berdasarkan novel pertamanya Casino Royale, Ian Fleming ingin melangkah lebih jauh untuk mengangkat kisahnya itu ke layar lebar. Ia ingin aktor Amerika Barry Nelson akan memerankan tokoh utama film sebagai “Jimmy Bond”, nama awalnya sebelum berubah menjadi “James Bond”.

Ian mendekati produser Sir Alexander Korda untuk membuat film adaptasi dari novelnya baik Live and Let Die atau Moonraker. Mulanya Korda tertarik. Namun, kemudian ia menolak memproduksi film adaptasi tersebut.

Ian Fleming tidak menyerah. Tanggal 1 Oktober 1959, diberitakan dia menulis skenario untuk film produser Kevin McClory. Dan Jack Whittingham ikut membantu menulis scenario, memberikan judul skenario itu James Bond, Secret Agent. Akan tetapi, Alfred Hitchcock dan Richard Burton menolak peran yang dipercayakan kepada mereka sebagai sutradara dan aktor yang memainkan James Bond.

Masalah kemudian muncul ketika McClory tidak sanggup mengelola dana untuk film dan kesepakatan yang telah dilakukan akhirnya dibatalkan. Fleming kemudian mengangkat cerita yang ditulisnya menjadi novel dengan judul Thunderball (1961).

Tahun 1959, produser Albert R. Broccoli menyatakan ketertarikannya untuk memproduksi film James Bond. Tapi, koleganya Irvin Allen tidak begitu antusias. Tahun 1961 Broccoli mengajak partner baru, Harry Saltzman, untuk memproduksi film dari novel-novel Ian Fleming, kecuali Casino Royale.

Terlalu Inggris

Hollywood? Sejumlah studio besar Hollywood tidak mau membiayai produksi film Bond. Alasan mereka, kisah dalam film Bond “terlalu Inggris” dan “terlalu berbau seks”. Broccoli tak menyerah. Ia membutuhkan dana $ 1 juta untuk memproduksi film Bond, kalau bukan Thunderball, ya Dr. No. Perjuangan Broccoli tidak sia-sia. Ia berhasil menjalin kerja sama dengan United Artist, Juli 1961. Broccoli dan Harry Saltzman lantas membentuk perusahaan baru, Eon Production, dan mulai memproduksi Dr. No.

Pekerjaan berikutnya adalah menyelenggarakan kontes untuk menemukan aktor yang memerankan James Bond. Ada enam finalis. Broccoli, Saltzman dan Fleming jadi jurinya. Pemenangnya akhirnya Peter Anthony (28), seorang model. Namun, Broccoli menilai, Anthony tak cukup gagah untuk memerankan James Bond.

Akhirnya, para produser film tersebut beralih memilih Sean Connery. Menurut sebuah cerita, Connery justru dijagokan oleh seorang sutradara asal Polandia, Ben Fisz. Tidak hanya Broccoli, Ian Fleming pun menemukan tokoh khayalnya itu pada diri Sean Connery.

Film Dr. No yang dibuat dengan bujet $ 1,2 juta berhasil mendapat pemasukan gros $ 59,6 juta sekitar 50 tahun silam atau setara $ 425,5 juta saat ini setelah inflasi diperhitungkan. Semenjak kesuksesan Dr. No, film seri James Bond pun selalu ditunggu kehadirannya sampai sekarang.***

Penulis adalah pengamat perfilman

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS