70 % Pangsa Pasar Alat Mesin Pertanian DN Masih Diisi Barang Impor

Loading

IMG_6295.jpg2

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Saat ini permintaan dalam negeri akan alat mesin pertanian cukup besar dan cenderung meningkat setiap tahun. Kebutuhan akan alat mesin pertanian sebagagian besar dari pengadaan barang pemerintah melalui Kementerian Pertanian. Pada tahun 2011-2015, pengadaan alat mesin pertanian pemerintah mencapai 87.550 unit yang dipenuhi dari industri dalam negeri ataupun impor.

Hal itu dikatakan Sesditjen Industri Logam. Mesin, Alat Transpotasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Hasbi Assidiq Syamsudin pada pembukaan pameran alat-alat mesin pertanian di JIExpo, Kemayoran Jakarta Pusat kemarin.

Pameran yang diberi nama Inapalm Asia 2016, Inagritech 2016, Inagrichem 2016 dan Inaforestech 2016 itu diselenggarakan GEM Indonesia.

Dikatakan bahwa hingga kini dari keselutuhan kebutuhan nansional akan alat-alat mesin pertanian, baru 30 persen yang diisi oleh produk dalam negeri sisanya 70 persen masih impor.

‘’Ini artinya pangsa pasar alat-alat mesin pertanian di dalam negeri masih cukup besar,’’ katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum ALSINTANI, Henry Haryanto mengatakan, masih tingginya produk impor alat-alat mesin pertanian memasuki pasar dalam negeri, karena harga produk nasional kalah bersaing dengan barang impor.

Industri alat-alat mesin pertanian Indonesia menurutnya masih ketergantungan terhadap bahan baku impor seperti besi dan baja ditambah lagi tingkat suku Bungan di dalam negeri yang amat tinggi.

‘’Hasil akhirnya, biaya produksi produk kita jauh di atas biaya produksi produk asing..yah kita jadi kalah bersaing,’’ katanya.

Menurut Hasbi, Indonesia merupakan negara graris dengan sekitar 70 persen penduduknya bekerja di sektor pertanian. Potensi sumber daya alam pertanian cukup besar terutama untuk mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah.

Salah satu upaya penting dalam rangka menunjang program swasembada pangan adalah mekanisme pertanian atau penggunaan peralatan/mesin untuk kegiatan prapanen, panen dan pasca panen.

Dengan adanya kebijakan pemerintah terkait Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), diharapkan dapat memaksimalkan pemanfaatn Alsintan produksi dalam negeri.

Sementara itu, industri alat mesin pertanian nasional yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Alat dan Mesin Pertanian Indonesia (ALSINTANI) telah mampu menghasilkan berbagai jenis produk antara lain traktor, combine ervester, rice transplanter dan pompa irigasi.

Produk industri alat mesin pertanian nasional sendiri telah memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di atas 40 persen. Lebih jauh lagi, beberapa produk alat mesin pertanian seperti traktor roda dua telah mampu menembus pasar global dan melakukan ekspor ke negara-negara Afrika. (sabar)

CATEGORIES
TAGS