Air di Kabupaten Bogor Tercemar

Loading

231014-nas3

BOGOR, (tubasmedia.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berkomitmen untuk melestarikan lingkungan. Untuk merealisasikan upaya pelestarian alam itu, Pemkab Bogor gencar laksanakan penanaman pohon guna memperbaiki mutu air di Kab. Bogor yang sudah tercemar. Segala pembangunan yang dilakukan akan berdampak terhadap lingkungan hidup, atas dasar tersebut pemerintah Kabupaten Bogor melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kab. Bogor melakukan penanaman 10.000 pohon, dan pembuatan lubang biopori serta pembongkaran bangunan liar di sub DAS Ciliwung.

Kepala BLH Kabupaten Bogor, Ronny Sukamana menjelaskan, status mutu air di Kab. Bogor telah tercemar berat di semua titik, kecuali sumber air pangrango. “Berdasarkan kajian BLH besarnya aliran permukaan adalah 108 meter kubik per-detik. Angka ini menunjukkan sangat sedikit dibanding curah hujan yang ada,” ujar Ronny.

Pencanangan tanam 10.000 pohon, pembuatan lubang biopori dan pembongkaran bangunan liar di sub DAS Ciliwung ini merupakan salah satu kegiatan penataan ruang Jakarta, Bogor, Bekasi, Cianjur (Jabodetabekjur). “Posisi geografis Kabupaten Bogor yang berbatasan dengan DKI Jakarta sebagai Ibukota RI, menyebabkan setiap pembangunan yang dilakukan di Kabupaten Bogor langsung atau pun tidak langsung akan memberikan dampak terhadap lingkungan hidup di DKI Jakarta,” jelas Ronny.

Sementara itu Wabub Bogor Nurhayanti mengatakan, posisi Kab. Bogor yang berada di DAS Ciliwung dan Cisadane mendorong untuk secara bersama sama menjaga lingkungan terutama di daerah hulu. “Saya selalu berkomunikasi dengan Wakil Gubernur DKI Basuki Tyahya Purnama (Ahok) untuk berkoordinasi dalam pelaksanaan pengendalian lingkungan di daerah hulu, dan beliau sangat merespon,” ujarnya.

Kab. Bogor bukan hanya sekedar daerah penyangga saja , tetapi juga sebagai mitra DKI Jakarta. Inilah kesepakatan yang telah dibuat kedua belah pihak, sehingga tidak ada saling menyalahkan. ”Saya memiliki harapan yang besar terhadap penyelenggaraan penghijauan dan pembuatan lubang biopori Ini, tidak bisa dilakukan oleh Pemkab sendiri tapi perlu keterlibatan seluruh elemen masyarakat Kab. Bogor,” ujarnya.

Menurut Nurhayanti, adalah hak masyarakat akan kelestarian lingkungan agar terus dijalankan. Program program ini akan terus diupayakan, tidak hanya tanam pohon tapi juga pelihara. Dengan demikian akan berpotensi menyelamatkan kerusakan bumi dan alam, khususnya di Kab. Bogor.

Untuk penanaman pohon akan dilaksanakan dilahan seluas 20 hektar dengan mengikutsertakan peran serta kelompok tani yaitu Kelompok Tani Pandansari, Kelompok Tani Paseban Asri, Kelompok Tani Melati jaya dan kelompok tani Cijulang asri dimana jenis pohon yang akan ditanam merupakan Tanaman Kayu dan Multi Pur Pose Tree berdasarkan usulan kelompok tani itu sendiri. (syamsul)

CATEGORIES
TAGS