Akan Kalah Kalau Berbuat Salah

Loading

Oleh: Fauzi Azis

Ilustrasi

Ilustrasi

RASANYA belum ada data dan fakta secara kuantitatif yang dapat menjustifikasi bahwa setiap perbuatan manusia yang salah akan mendatangkan kekalahan. Tapi dari segi logika umum, seharusnya ungkapan itu benar adanya. Contohnya, dalam sebuah pertandingan sepak bola atau permainan olah raga yang lain, bayangkan kalau sebagian dari para pemain dari satu tim melakukan kesalahan (disengaja atau tidak), tim tersebut hampir pasti akan mengalami kekalahan atau paling tidak berpotensi untuk menghadapi kekalahan.

Supaya tidak mengalami kekalahan, maka seharusnya jangan pernah berbuat salah. Kalah karena akibat kesalahan, orang menjadi maklum. Tapi kalau benar menjadi kalah, maka siapa pun di antara kita bisa terheran-heran, kok bisa, bagaimana ceritanya? Wajar pertanyaan semacam ini muncul karena sudah berbuat benar kok bisa kalah. Kondisi semacam ini acapkali terjadi di lingkungan peradilan, yaitu orang yang salah bisa dimenangkan, orang benar bisa dikalahkan.

Kalau peristiwa ini terjadi pasti ada yang tidak beres dalam proses penegakan hukum sejak awal ditangani kasusnya. Lepas dari itu, kita pasti ingin hidup dengan tenang dan damai dan bebas dari kesalahan. Perbuatan yang salah, disengaja atau tidak, pasti tidak akan mendatangkan ketenangan dan kedamaian hidup. Bahkan karena saking takutnya sampai terbawa ke alam mimpi dalam tidurnya. Ketidaktenangan, kegundahan, kegelisahan karena berbuat salah, bisa dikatakan cermin dari sebuah kekalahan.

Kekalahan ini terjadi karena manusia tidak berhasil menegakkan kebenaran dalam berpikir dan bertindaknya. Benar dalam hal ini bisa diukur dari norma agama, norma kepatutan dan norma hokum formal, tidak berhasil menegakkan kebenaran dalam berpikir dan bertindaknya. Benar dalam hal ini bisa diukur dari norma agama, norma kepatutan dan norma hukum formal, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.

Perbuatan menipu, mencuri dan korupsi adalah perbuatan salah. Perilaku semacam ini terlepas secara hukum formal masih harus dibuktikan apakah tindakannya bisa dianggap salah, hampir pasti orang yang bersangkutan bisa kita kategorikan sebagai orang yang mengalami kekalahan, karena dia tidak berhasil mengendalikan hawa nafsunya. Tapi kalau yang bersangkutan berhasil mengalahkan hawa nafsunya, maka dia akan mendapatkan sebuah kemenangan karena yang bersangkutan berhasil untuk tidak menipu, mencuri atau korupsi.

Jadi, ini soal pilihan. Kalau ingin mencapai kemenangan, jangan pernah berbuat salah atau mencoba untuk berbuat salah. Dengan mencoba untuk mengerti lebih dalam tentang ungkapan “akan kalah kalau berbuat salah”, maka alangkah indahnya hidup ini. Mari kita bangun bersama untuk tidak kita warnai dengan hal-hal yang bersifat salah. Kalaupun tidak menghasilkan kekalahan, pasti akan mendatangkan kerugian dan kemudlaratan. Rugi dan mudlarat adalah kekalahan juga pada akhirnya.

Supaya kita tidak berada di persimpangan jalan dalam menakhodai perjalanan hidup kita, maka langkah dan tindakan yang paling bijaksana dan yang paling benar adalah jangan pernah melakukan kesalahan besar maupun kesalahan kecil di sepanjang hidup kita. Mencoba-coba pun jangan pernah dilakukan. Sanksi hukum, sanksi moral, sanksi sosial pasti akan kita hadapi di saat sebuah kesalahan menghinggapi diri seseorang. Tidak ada enaknya menjadi orang yang salah atau terus-terusan bertindak salah.

Tidak akan pernah ada untungnya kalau kita terus berbuat salah, karena pasti yang akan didapat adalah sebuah kerugian. Rugi karena menjadi tidak dipercaya, rugi karena kita dianggap bodoh, rugi karena kita dianggap tidak bernalar dan tidak bermoral dan rugi yang lain. Salah wessel bisa mendatangkan malapetaka hebat, korbanya pasti akan banyak karena dua rangkaian kereta api yang berlawanan arah saling berhadap-hadapan dalam jalur rel yang sama dan akhirnya terjadi tabrakan maut.

Ini terjadi karena kesalahan (salah wessel namanya) dan fatal akibatnya. Bayangkan kalau negeri ini dikelola dengan cara yang salah, apa jadinya? Tentu sangat tidak kita kehendaki dan harus kita jauhi. Karena kita semua mengharapkan agar negeri ini mendapatkan suatu kemenangan. Wujud kemenangan itu adalah bangsa ini menjadi bangsa yang mampu bersaing. Wujudnya yang lain adalah bangsa ini rakyatnya menjadi sejahtera dan makmur, rukun dan damai. Tapi kalau negara ini dikelola dengan cara yang salah, maka bukan daya saing yang kita peroleh, tapi akan menjadi bangsa yang kalah bersaing, bukan menjadi pemenang tapi hanya menjadi pecundang.

Bukan pula kesejahteraan dan kemakmuran, tapi boleh jadi kebangkrutan yang akan datang. Bukan kedamaian dan kerukunan tapi konflik sosial yang akan menghadang. Jadi tanpa harus bersusah payah kita mencari dalil-dalil apakah benar ungkapan dalam judul tulisan ini “Akan Kalah Kalau Berbuat Salah”, kita yakini dan kita sepakati saja bahwa ungkapan itu benar adanya. Bahkan kalau boleh ditambahkan satu ungkapan lagi sebagai pelengkapnya, yaitu, “Yang Salah Seleh“. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS